Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Realisasi Penyaluran KUR Pertanian Capai Rp 37,6 Triliun

Mediaindonesia.com
13/10/2020 14:19
Realisasi Penyaluran KUR Pertanian Capai Rp 37,6 Triliun
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas petani dengan KUR.(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menyatakan, hingga saat ini penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian sebesar Rp37,6 triliun. Nilai ini sekitar 75% dari pagu anggaran 2020 sebesar Rp50 triliun yang dibebankan ke Kementan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas petani. Salah satunya melalui penyaluran KUR untuk sektor pertanian dengan bunga sebesar 6% hingga Desember 2020.

“Tahun sebelumnya bunga KUR 7-8%, tapi sekarang menjadi 6% maka tidak akan memberatkan petani. Turunnya suku bunga KUR ini tentu menjadi angin segar bagi petani," ujar Mentan SYL, Selasa (13/10).

Mentan SYL menerangkan, petani mendapatkan keringanan untuk membayarnya, yakni dapat dibayar dan boleh dicicil pada saat produk pertaniannya sudah menghasilkan (panen).

“Ini tentu memudahkan para petani, misalnya petani mengajukan KUR Rp50 juta (tanpa agunan) untuk modal usaha taninya yang berupa tanaman padi atau jagung. Lalu tanaman tersebut baru menghasilkan setelah kurang lebih tiga bulan. Jadi ketika sudah 3 bulan, mereka (petani) dapat melunasinya, bunganya hanya 0,2% atau sekitar Rp8.000 saja,” jelasnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menyebutkan, realisasi Rp37,6 triliun dari target Rp50 triliun tersebut digunakan petani untuk mengembangkan budidaya ataupun mengerjakan bisnis lainnya yang berkaitan di bidang pertanian.

"Penyaluran KUR telah dinikmati petani di berbagai sektor yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kombinasi pertanian/perkebunan dengan peternakan, serta jasa pertanian, perkebunan, dan peternakan," sebut Sarwo Edhy.

Adapun, latar belakang perumusan KUR Pertanian ini dilandasi kebutuhan petani pada KUR untuk melanjutkan usaha taninya. Dirinya mengakui masalah pembiayaan masih menjadi kendala karena petani sedikit mengalami kesulitan ketika akan meminjam ke bank.

"Biasanya yang menjadi kendalah dalam pembiayaan tersebut keharusan adanya agunan atau jaminan dan angsurannya yang cukup besar. Karena usaha tani ini berbeda dengan usaha-usaha lainnya, pastinya petani akan kesulitan mendapatkan permodalan,” jelas Sarwo Edhy.

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengapresiasi penyaluran KUR ke sektor pertanian. Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan Regional 7 Sumatra Bagian Selatan realisasi penyaluran KUR juga meningkat signifikan berkat upaya Himpunan Bank Milik Negara (BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri) tersebut.

“Dari alokasi Rp 4,4 triliun yang diserahkan ke Himbara ditambah dengan adanya Kurda Program Pemprov Sumsel diinformasikan mengalami peningkatan, bahkan sudah 50% terealisasi,” kata Herman Deru.

Ia mengatakan, Pemprov sangat berterima kasih atas kinerja positif itu apalagi terdata bahwa KUR paling banyak disalurkan pada sektor pertanian. Dengan adanya aliran modal ke petani ini, Sumsel semakin optimistis bakal masuk dalam tiga besar dalam produksi beras secara nasional.

Herman Deru juga menilai, pilihan menyokong sektor pertanian oleh kalangan perbankan ini terbilang realistis mengingat sektor pangan masih bertahan di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, pemprov terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  Regional 7 Sumbagsel untuk membantu mengawal target pemerintah dalam peningkatan produksi pangan ini.

“Percepatan penyaluran KUR ini juga merupakan komitmen Pemprov Sumsel bersama institusi lain untuk memulihkan ekonomi baik nasional maupun Sumsel,” katanya.

Potensi Sumsel sangat tinggi, jika aksi ini dibarengi dengan penambahan masa tanam padi dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam dalam setahun, atau jika memungkinkan, menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

“Berbagai pihak harus bersinergi untuk membantu petani terutama dalam ketersediaan modal kerja mengingat masih banyak petani yang belum sepenuhnya memperoleh akses kepada perbankan atau bankable,” pungkas Herman Deru. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya