PUPR Sebut Covid-19 Jadi Pelajaran Penting Pembangunan Perkotaan

Insi Nantika Jelita
29/9/2020 09:23
PUPR Sebut Covid-19 Jadi Pelajaran Penting Pembangunan Perkotaan
Dokter mengunjungi pasien covid-19 di RS Pertamina, Simprug.(AFP/ADEK BERRY )

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pandemi covid-19 yang berlangsung lebih dari satu semester di Indonesia memberi pembelajaran penting dalam pembangunan perkotaan ke depan

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan perlunya memperhatikan memenuhi kebutuhan fasilitas medis sebagai standar layanan kesehatan kota dan perlunya pengendalian kepadatan penduduk di perkotaan.

"Ini telihat dari tingkat penyebaran virus korona cenderung tinggi di kota-kota dengan densitas penduduk yang tinggi," kata Danis dalam keterangan resmi, Senin (28/9).

Baca juga: Sinar Mas Land Luncurkan Garden Hous

Selanjutnya, katanya, juga perlu memperhatikan penyediaan transportasi publik yang baik dan mampu menjamin aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, kesehatan, serta ketersediaan ruang terbuka hijau dan pusat komunitas.

Danis menyebut, pada masa Pandemi covid-19, keberadaan ruang terbuka hijau dan pusat komunitas dapat berfungsi untuk berbagai keperluan seperti ruang isolasi dan sosialisasi.

Sedangkan, katanya, di masa normal ruang terbuka hijau dan pusat komunitas menjadi instrumen untuk meningkatkan kohesi sosial serta memupuk modal sosial dalam situasi krisis atau bencana.

"Penataan kota ke depan juga perlu memperhatikan penyediaan prasarana dan sarana dasar yang handal, seperti ketersediaan air minum dan sanitasi," kata Danis.

Ia mengatakan, perlunya pendekatan menuju kota yang cerdas, berdaya saing, dan berbasis teknologi.

Penggunaan infrastruktur Informasi Teknologi (IT) juta dinilai menjadi sebuah terobosan cara kerja yang efektif di masa Pandemi atau masa mendatang.

Danis juga menjelaskan, pada 2020, Kementerian PUPR juga melanjutkan Program Padat Karya Tunai (cash for work) bidang permukiman dan perumahan sebagai upaya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang tertekan akibat pandemi covid-19.

Antara lain melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 900 kecamatan dengan anggaran Rp540 miliar, penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di 364 kelurahan dengan anggaran Rp382 miliar, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di 106 lokasi dengan anggaran Rp63 miliar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya