Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TIGA saham bank terbesar di Indonesia menempati urutan atas daftar saham yang dilepas investor asing dalam perdagangan pertama awal pekan ini.
Terpantau saham Bank BCA (BBCA) yang terkoreksi 475 poin (-1,69) dilepas investor asing sebesar Rp173,04 miliar. Kemudian saham Bank Mandiri (BMRI) terkoreksi 200 poin (-3,74%) dengan aksi jual investor asing sebesar Rp131,79 miliar. Lalu hal yang sama terjadi pada saham Bank BRI (BBRI) yang terkoreksi 70 poin (-2,22%) dengan nett sell asing Rp126 miliar.
Penurunan harga dari tiga bank utama itu menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga ditutup melemah 39,24 poin atau 0,79% menjadi 4.906,54.
Head of Equity Research, Strategy, Banking, Consumer (Staple) Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan penyebabnya masih pada ketidakpastian kondisi perekonomian seiring dengan masih meningkat terus kasus covid-19. Investor sudah memperkirakan terjadinya perlambatan laju kredit sebelumnya.
“Secara umum investor keluar dulu dari pasar modal. Biasanya kalau asing keluar, yang pertama-tama tertekan adalah saham perbankan karena paling likuid dan besar bobotnya. Begitu pula sebaliknya pada waktu mulai masuk lagi, saham perbankan juga menjadi yang pertama dibeli,” kata Suria saat dihubungi kemarin.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan penurunan itu tidak perlu dikhawatirkan. Perbankan telah melakukan restrukturisasi kredit bagi nasabah mereka.
Justru penurunan itu menjadi momentum untuk melakukan akumulasi atau membeli saham bank. “NPL pasti akan naik. Tetapi dengan restrukturisasi, ada potensi penurunan NPL karena memberikan kesempatan kepada nasabah untuk melunasi utangnya meski tidak menutup kemungkinan (gagal bayar),” kata Nico.
Penurunan indeks juga berasal dari sentimen luar negeri. Hingga saat ini RUU stimulus ekonomi untuk covid-19 di AS juga belum mencapai kata sepakat oleh kubu Demokrat dan Republik. Itu memengaruhi minat investor asing untuk memegang aset saham. “Dana-dana pasar modal kalau dilihat yang mencatatkan net inflow hanya AS, Tiongkok, dan India,” kata Suria. (Try/E-1)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved