Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menguat dalam perdagangan di awal pekan ini.
Namun, memasuki pertengahan pekan, indeks memiliki potensi pelemahan sehingga cenderung akan melemah hingga akhir pekan.
“Pasar saham terlihat dipengaruhi berita positif dan negatif. Kami perkirakan IHSG berpeluang menguat di awal pekan dan cenderung melemah di tengah sampai akhir pekan. IHSG bergerak dengan level support di level 4,820 sampai 4,754 dan resistance di level 4,978 sampai 5,187 dengan kecenderung melemah dalam sepekan ke depan,” kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam keterangannya, kemarin.
Menurut Hans, penguatan indeks pada perdagangan akhir pekan lalu disebabkan berita positif tentang perkembangan vaksin covid-19.
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin covid-19 buatan Tiongkok telah terbukti berhasil dalam uji klinis. WHO pun akan memastikan vaksin tersebut dapat didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia.
Selain itu, ada juga klaim Pemerintah Provinsi DKI bahwa penerapan PSBB jilid dua berhasil menekan angka kasus baru covid-19.
Namun, dana asing terlihat terus keluar dari bursa saham Indonesia. Tercatat sudah 16 pekan asing terus melakukan penjualan. Pekan lalu, asing mencatakan penjualan bersih (net sell) Rp2,17 triliun.
“Selama 3 bulan terakhir asing tercatat melakukan penjualan Rp28,39 triliun. Bila di tarik dari year to date asing tercatat keluar Rp58,42 triliun. Hal ini tentu tidak baik karena investor asing tercatat memiliki 49,95% saham nonwarkat atau scripless di BEI berdasarkan catatan KSEI,” ujarnya.
Salah satu faktor yang diperkirakan membuat dana asing keluar ialah penanganan covid-19 yang lemah dan kasus baru yang terus naik.
Kenaikan indeks di penghujung pekan lalu lebih disebabkan investor domestik yang melakukan pembelian. Namun, tidak bisa dipastikan berapa lama investor domestik mampu terus menyangga bursa sehingga masuknya aliran masuk dari investor asing tetap dibutuhkan agar membuat kenaikan indeks dapat lebih kuat atau berkelanjutan. (Des/E-1)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved