Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Bangun Smelter di Palu, TMM Siap Serap Bijih Nikel Kadar Rendah

Mediaindonesia.com
23/9/2020 19:50
Bangun Smelter di Palu, TMM Siap Serap Bijih Nikel Kadar Rendah
Aktivitas pengolahan mineral dengan teknologi Hidrometalurgi yang dilakukan oleh TMM(Istimewa)

BELUM lama ini, PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (TMM) melakukan penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Pembangunan Smelter Nikel di Kawasan Ekonomi Khusus Palu dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST). Kedua belah pihak sepakat untuk mewujudkan pembangunan smelter nikel di atas lahan seluas 200 Ha, yang berlokasi di lingkungan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.

PT TMM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan tehnologi pemurnian mineral, pengelolaan limbah pertambangan dan eksplorasi tambang. Salah satu pengembangan yang sedang dilakukan oleh TMM adalah memanfaatkan teknologi Hidrometalurgi Step Temparature Acid Leach (STAL) di Indonesia untuk melakukan proses pemurnian berlapis, sehingga menghasilkan limbah padat yang sangat minim, penggunaan air dan energi yang minimal.

Direktur Utama PT TMM Tbk, Petrus Tjandra dalam keterangan pers, Rabu (23/9) mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan APNI (Asosiasi Penambang Nikel Indonesia) untuk menyerap bijih nikel laterit kadar rendah (dibawah 1.7%) dari para penambang nikel.

"TMM memiliki teknologi STAL yang merupakan solusi bagi pengolahan nikel laterit kadar rendah, karena mampu mengolah low grade nikel menjadi nikel 99,96% (LME Grade), serta nikel sulfat (NiSO4) dan kobalt sulfat (CoSO4) battery grade. Karena itu, kami siap untuk menyerap bijih nikel laterit kadar rendah dari para penambang," ujar Petrus Tjandra.

Menurut dia, perhitungan Harga Patokan Mineral (HPM) juga telah dikalkulasikan oleh TMM dalam studi kelayakan (feasibility study) untuk teknologi STAL.

Terkait HPM, Petrus menjelaskan bahwa para pemilik tambang selalu menanyakan harga beli yang ditetapkan TMM untuk bijih nikel laterit kadar rendah milik mereka. Menurut Petrus, pihaknya pun telah berulang kali menekankan kepada para pemilik tambang, bahwa TMM akan mengikuti aturan HPM yang ditetapkan pemerintah.

"Upaya ini merupakan salah satu langkah kami untuk mendukung program hilirisasi nikel yang dijalankan oleh Pemerintah, sekaligus bentuk kepedulian kami terhadap rekan-rekan penambang, untuk memberikan solusi berupa income dari penjualan hasil tambang nikel milik mereka," jelas Petrus Tjandra. (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah Tepis Rencana Bentuk Dewan Moneter



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya