Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Petani Milenial Tuban Turut Menentukan Kemajuan Sektor Pertanian 

Mediaindonesia.com
20/9/2020 11:31
Petani Milenial Tuban Turut Menentukan Kemajuan Sektor Pertanian 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi (tengah).(Ist/Kementan)

BADAN Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kemenan) terus berupaya mendorong lahirnya petani milenial. Selain untuk regenerasi, kehadiran petani milenial juga menentukan kemajuan sektor pertanian.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sugio, Kabupaten Tuban, Jawa Timir, Jumat (18/9).

“Kinerjanya petani dan penyuluh di negara-negara yang maju pertaniannya sungguh luar biasa. Kinerja itu yang harus kita tiru. Sebab, kebangkitan pertanian itu bukan dari aksinyanya, bukan dari pupuknya, tapi diawali dari kebangkitan SDM,” tutur Dedi.

Dedi menegaskan jika kualitas SDM pertanian yang terdiri dari Poktan, Gapoktan, petani, petani milenial, dan penyuluh meningkat, pertanian di Indonesia akan menunjukkan kebangkitan.

“Bahkan, ternyata yang menjadi ukuran maju tidaknya pertanian sebuah negara adalah jumlah petani milenial, jumlah pengusaha tani milenial. Itu ternyata yang menjadi ukuran,” tuturnya.

Menurut Dedi, jika Tuban memiliki 100 petani dan pengusaha tani milenial, berarti pertanian di wilayah Kabupaten Tuban sudah maju.

“Setelah SDM-nya canggih, maju, melek teknologi, semangat, baru yang lainnya kita garap. Percuma kita punya persenjataan yang canggih, kalo penembaknya tidak ada. Percuma alat-alat pertanian bagus, pupuk berlimpah, benihnya hebat, tapi kalo kalau petani dan penyuluh memble percuma,” tuturnya. 

Dedi mengatakan, SDM pertanian bisa meningkatkan produktivitas, meski alat-alat pertanian minim, atau pupuk dan benih kurang. Apabila para petani dan penyuluh giat, ia juga yakin produktivitas pertanian ototmatis akan semakin meningkat.

Dedi Nursyamsi menegaskan, sektor pertanian harus mendapat dukungan. Sebab, di saat semua sektor terpukul oleh pandemi Covid-19, PDB sektor pertanian justru naik 16 persen dari kuartal pertama ke kuartal ke dua.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan jika dalam kondisi apapun pangan harus ada.

“Walaupun ada pandemi, pangan harus tetap ada. Saat ini, satu-satunya yang bisa melawan covid-19 adalah imunitas tubuh. Dan imunitas berasal dari makanan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah,” katanya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik