Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Di tengah pandemi virus covid 19, geliat pertanian di negeri ini tidak boleh redup. Terlebih sektor pertanian sebagai salah satu garda terdepan dalam menghadapi masa masa sulit seperti saat ini.
Mark Sungkar adalah salah satu pejuang bagi pertanian di Indonesia. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa seorang Mark Sungkar bukan saja seorang artis senior, publik figur dan pengusaha. Tapi beliau juga merupakan pemerhati dan pelaku pertanian yang sudah berkecimpung di dunia pertanian sejak usianya masih sangat belia.
Mengunjungi kediamannya yang asri, luas dan sangat sejuk di wilayah Cisarua Bogor, Jawa Barat Rabu (16/9/2020 ), Tim Humas Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian bersama dengan Asosiasi Masyarakat Singkong Indonesia diterima dengan hangat oleh Mark Sungkar dengan penyambutan yang sangat baik. Memulai bercerita tentang masa kecilnya yang sudah tertarik untuk ikut lomba bercocok tanam dan hasilnya pada saat itu sangat memuaskan. Bakat dan minat tersebut terus berlanjut mengawal segala macam karier yang beliau lalui.
Baca Juga: Kementan Perkuat Peran Kostratani Sebagai Pembangunan Pertanian
“Saya sangat bersyukur menjadi Petani,“ begitulah kalimat yang berulang ulang diucapkan mengawali kisahnnya menjadi seorang petani. “Semakin saya belajar tentang pertanian semakin saya tidak tahu, karena begitu luasnya ilmu tentang pertanian,“ lanjutnya.
Lebih lanjut Mark mengatakan bahwa ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan pengetahuan yang ia punya kepada seluruh petani.
“Jujur saya merasa marah dan sangat sakit hati saat saya berada di Belanda, Saya melihat petani-petani di sana kaya raya. Sedangkan petani di Indonesia miskin,” kata Mark dengan empatinya yang besar terhadap kondisi petani di Indonesia. “Kalau saja Indonesia bisa sukses berswasembada, kita tidak lagi membutuhkan ekspor apa pun dari negara lain,” sambungnya.
Baca Juga: Kementan Dorong Sayuran Organik dari Petani Milenial
Sepak terjang Mark Sungkar dalam bidang pertanian, khususnya akuaponik bisa dibilang tidak sebentar. Lebih dari 25 tahun ia sudah mengaplikasikan sistem akuaponik dan melakukan penelitian di bidang tersebut.
Menurut Mark, pada dasarnya sistem akuaponik memanfaatkan proses alami penguraian oleh bakteri. Ia pun menunjukkan sistem kerja aquaponik melalui contoh tanaman dan akuarium berisi ikan yang ia bawa saat itu. Mark pun mencontohkan tanaman padi yang ditanam dengan sistem SRI (System Rice Intensification). Dengan menggunakan bibit yang tidak terlalu banyak dan bisa menghasilkan anakan yang sangat banyak karena dibudidayakan dengan sistim aquaponik.
Mark menanam dengan planter bag dengan tujuan bagi yang tidak punya lahan di rumah masih bisa bercocok tanam. Di pantai, di daerah yang gersang sekalipun mereka bisa bercocok tanam. “Ini saya menggunakan yang salah satu medianya adalah lumpur kolam ikan. Kalau kolam ikan yang airnya selalu dibuang itu yang mubazir, tapi dengan aquaponik itu akan terselamatkan,” sebutnya.
Baca Juga: Regenerasi Petani Dorong Lahirnya Petani Milenial
Dan akan lebih terselamatkan lagi apabila di aquaponik ,lumpur endapan akan diolah lagi dengan nitrification tank dengan mikroba. Lumpunya dipakai untuk pupuk, tanamannya dan air beningnya akan kembali lagi ke kolam ikan yang sudah kaya dengan nutrisi. “Begitu juga dengan perlakuan yang sama untuk ubi jalar dan tanaman lainnya, " jelasnya panjang lebar
Dengan bangga Mark Sungkar menunjukkan hasil budi daya akuaponik miliknya. Sistem tanam akuaponik sendiri merupakan rancangannya untuk mewujudkan konsep green homes pada hunian. "Di sinilah tempat saya beribadah, tempat saya menikmati hidup, berbagi karena semua yang saya lakukan ini tidak hanya untuk konsumsi sendiri tapi sebagai penelitian yang harus saya sampaikan saat saya mengajar," ungkap Mark.
Memiliki ilmu pertanian yang cukup solid, selain dengan menjadi pelaku langsung di lapangan, Mark Sungkar mengaplikasikannya juga dengan sering menjadi pembicara dan dosen tamu di berbagai perkuliahan dan undangan seminar tentang pertanian.Mark Sungkar sendiri pernah mengikuti pelatihan akuaponik bersama Murray Hallam di Brsibone, Australia. Ia juga pernah menjadi konsultan taman akuaponik di Hongkong pada 2015.
“Harus mengembalikan alam kita seperti awal kita diberikan oleh Allah kita yang Maha hebat ini,” ucapnya. Menurutnya, menjadi petani itu lah kebahagiaan hidup yang paling hakiki. “Semua sudah diatur oleh Nya, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya tanpa menzolimi siapapun,“ imbuhnya.
Mengakhiri kunjungan di kediamannya, Mark berpesan untuk siapapun yang ingin mulai bertani jangan takut, termasuk jangan takut kotor. “Belum tentu yang terlihat kotor itu buruk, tapi hati yang kotor sudah pasti buruk,“ sebutnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan bahwa dalam mewujudkan kemandirian pangan Kementerian Pertanian juga sangat mendukung petani melakukan metode pertanian integrated farming dengan zero waste. “Artinya penggunaan eksternal input diminimalisir, apa yang ada di dalam di institusinya diputar agar efisien di sisi input," kata Suwandi . Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional didukung semua daerah dan terjadi peningkatan kesejahteraan petani secara holistik di seluruh wilayah Indonesia.
"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sektor pertanian Indonesia harus tangguh sehingga dalam menghadapi berbagai macam goncangan, tetap eksis menyediakan makan rakyat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara mikro dan makro. Pola integrated farming salah jawaban dari hal ini. Selain itu, manfaatkan pekarangan yang ada untuk budidaya pangan lokal seperti ubikayu, talas, pisang, sagu, kentang dan jagung. Enam pangan lokal ini bisa jadi alternative makanan pengganti nasi."papar Suwandi. (RO/OL-10)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Bali Safari & Marine Park, salah satu taman safari terbesar di Indonesia, secara rutin mengadakan acara yang dikenal sebagai ‘Hari Harimau’ untuk menghormati dan menyelamatkan harimau.
Program Beasiswa The Future Leader (TFL) menawarkan beasiswa penuh untuk Magister Manajemen di PPM School of Management, yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu manajemen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved