Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KETUA Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Niaga Nasional (Inaca) Denon Prawiraatmadja menyebut pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan hingga 10% turut dikontribusi penurunan di sektor penerbangan sebesar 65%.
“Sehingga turunnya ekonomi 10% ini juga akibat dari 65% turunnya kegiatan penerbangan nasional kita,” kata Denon dalam diskusi virtual bertajuk Upaya Menciptakan Penerbangan yang Selamat, Aman, Nyaman, dan Sehat, kemarin.
Ia menjelaskan penurunan pergerakan penumpang pesawat di Indonesia sudah terjadi sejak 2018. Di sepanjang tahun tersebut, tercatat sebanyak 115 juta penumpang kemudian turun 21% menjadi 91 juta penumpang di 2019.
Kemudian, lanjut dia, penurunan penumpang terus terjadi awal 2020 seiring dengan adanya pandemi covid-19 yang mulai merebak di Tiongkok. Lalu pada Maret 2020, pemerintah Indonesia mulai mengumumkan adanya kasus covid-19 pertama di Tanah Air, dan membuat 80% penumpang domestik tergerus. Padahal, penumpang domestik merupakan pasar terbesar bagi penerbangan Indonesia yang porsinya hingga 80%.
“Peran transportasi udara yang menurun cukup signifikan itu berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi, yang tadinya 5,17% di 2018 menurun minus 5,2% di 2020,” katanya.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat akan kembali terbangun apabila kasus penyebaran covid-19 menurun.
Di diskusi yang sama, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Sumatra Barat Purnawan mengatakan hasil survei yang dilakukan lembaganya menunjukkan masih besarnya anggapan di masyarakat yang khawatir menggunakan pesawat.
“Sebagian besar mereka mengatakan naik pesawat masih berbahaya,” kata Purnawan.
Ia menjelaskan survei tersebut diikuti 193 responden usia aktif dan terdapat 55 responden yang menggunakan pesawat selama masa pandemi. Sebagian besar responden yang menggunakan pesawat saat pandemi covid-19 untuk tujuan tugas kantor (47,3%) dan urusan keluarga (41,8%).
“Sebagian besar responden yang menggunakan pesawat karena tidak ada pilihan lain, misalnya karena tugas, jadi harus cepat,” ujarnya. (Ant/E-2)
Rute ini akan mulai beroperasi pada 23 Juli 2025 mendatang dan diharapkan menjadi pendorong baru sektor pariwisata dan perekonomian di kedua wilayah.
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Mulai 9 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung dari Jakarta - Makassar, Makassar - Ambon, serta Jakarta - Ambon via Makassar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved