Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEJUMLAH ekonom menyangsikan keberhasilan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II di DKI Jakarta yang mulai berlaku hari ini.
Ekonom dari Center of Reform on Eco-nomics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai PSBB kali ini tak akan efektif untuk menekan kurva kasus covid-19.
Hal itu akan berdampak pula pada pemulihan ekonomi di Jakarta dan tingkat nasional yang akan tetap berpola U shape.“
Saya kira, dengan PSBB yang tidak seketat pertama, memang ada risiko lebih lamanya proses melandaikan kurva kasus covid-19 di Jakarta. Artinya proses pemulihan ekonomi maupun kesehatan akan tetap U shape,” ujarnya saat dihubungi, kemarin.
Yusuf menambahkan, meski PSBB jilid II berlaku tak seketat seperti sebelumnya, perilaku konsumsi masyarakat masih belum akan berubah. Golongan masyarakat menengah atas akan tetap menahan konsumsi dan memilih untuk menyimpan uang mereka.
“Kelompok kaya semakin menahan konsumsi sehingga kondisinya tetap, ekonomi Jakarta dan juga nasional masih akan berada di level negatif, khususnya di triwulan III 2020 ini,” tutur Yusuf.
PSBB di Jakarta itu bakal menim-bulkan gejolak ekonomi secara jangka pendek. Selain membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah melorot, PSBB itu diprediksi bakal memunculkan gelombang baru PHK.
Senada dengannya, ekonom Institute for Development of Economics and Fi-nance (Indef ) Bima Yudhistira menilai PSBB di Jakarta itu bakal menimbulkan gejolak ekonomi secara jangka pendek.
Selain membuat IHSG dan nilai tukar rupiah melemah, PSBB itu diprediksi bakal memunculkan gelombang baru PHK.“Efek negatif lainnya konsumsi ru-mah tangga secara nasional akan terkontraksi karena pembatasan itu,” ujar Bima.
Di kesempatan berbeda, peneliti bi-dang ekonomi The Indonesian Institute (TII) M Rifki Fadilah mengatakan PSBB jilid II akan menghambat proses pemu-lihan ekonomi dalam jangka pendek. Pasalnya semua indikator pembalikan ekonomi akan berubah lagi menjadi negatif. “Oleh sebab itu, pemerintah harus memiliki target yang jelas mengenai kebijakan PSBB jilid II ini.
Pemerintah DKI setidaknya perlu memiliki target signifi kan penurunan kasus aktif covid-19 dalam dua pekan. Misalnya memas-tikan adanya 20%-30% penurunan kasus aktif. Barulah dikatakan PSBB ini efektivitasnya terukur,” ujarnya. (Mir/Ins/Hld/E-2)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Menurut dia, jika ada masalah, bukan berarti kebijakan taman yang buka 24 jam dihentikan karena taman yang dibuka 24 jam itu juga mendapat respons yang baik dari sejumlah warga.
Pramono mengatakan, berdasarkan data penjualan, pembelian dan kunjungan di Jakarta yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, angka yang didapat saat ini telah melampaui target.
Adapula yang turut membandingkan penanganan tawuran yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa ke barak militer.
Saat ini, masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin bisa mencapai 3.600 orang.
Pramono Annung mengatakan daycare balai kota lebih bagus ketimbang daycare Sekretariat Kabinet.
Pramono mengatakan bahwa ia merupakan orang Jawa tetapi dalam kultur Betawi ia akan memperjuangkan semua ciri khas Betawi agar menjadi tuan rumah di kota sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved