Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Potensi Perikanan Udang di Laut Arafura Capai Rp10 Triliun

M. Iqbal Al Machmudi
10/9/2020 17:09
Potensi Perikanan Udang di Laut Arafura Capai Rp10 Triliun
Ilustrasi perahu nelayan yang diterjang ombak ganas.(Antara/Iggoy el Fitra)

POTENSI perikanan udang di Wilayah Pengelolaan Perairan (WPP) 718 Laut Arafura mencapai 50,3 ribu ton atau sekitar Rp10 triliun per tahun.

Hal itu diungkapkan Direktur Kelautan dan Perikanan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sri Yani. Sampai saat ini, WPP 718 menjadi contoh kajian pengelolaan WPP lain yang berbasis perikanan udang.

“Potensi perikanan udang di WPP 718 mencapai Rp10 triliun per tahun. Sementara produksi dari WPP 718 baru 11% dari total potensi mencapai 2.673 ribu ton,” papar Yanti dalam workshop di Jakarta, Kamis (10/9).

Baca juga: 1,1 Juta Nelayan Terdampak Covid-19 Dapat BLT Rp600 ribu/bulan

Adapun produksi 11% itu menggunakan 20 ribu unit kapal dan 26 ribu unit alat tangkap. Dibandingkan WPP lain, lanjut dia, potensi WPP 718 merupakan yang terbesar. Namun, produksinya terkecil dibandingkan 11 WPP lain.

“Perlu optimalisasi pemanfaatan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Sebab, WPP Indonesia merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian dan pengembangan perikanan. Dalam hal ini, mencakup perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan dan zona ekonomi eksklusif.

Baca juga: Tertekan Pandemi, Produk Perikanan Perlu Diserap BUMN

Yanti mengatakan ada dua kegiatan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 terkait WPP. Pertama, menjadikan WPP sebagai basis spasial dalam pembangunan perikanan berkelanjutan, transformasi kelembagaan dan fungsi WPP. Berikut, meningkatkan kualitas pengelolaan WPP, pengelolaan dan penataan ruang laut, serta rencana zonasi pesisir.

Kedua, mengelola ekosistem kelautan dan pemanfaatan jasa kelautan secara berkelanjutan. Diketahui, terdapat 11 WPP di laut Indonesia. “Kebijakan pengelolaan WPP tidak dapat diterapkan dengan perlakuan yang sama. Sebab, tiap WPP memiliki produktivitas dan karakteristik sendiri," pungkas Yanti.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya