Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
POTENSI perikanan udang di Wilayah Pengelolaan Perairan (WPP) 718 Laut Arafura mencapai 50,3 ribu ton atau sekitar Rp10 triliun per tahun.
Hal itu diungkapkan Direktur Kelautan dan Perikanan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sri Yani. Sampai saat ini, WPP 718 menjadi contoh kajian pengelolaan WPP lain yang berbasis perikanan udang.
“Potensi perikanan udang di WPP 718 mencapai Rp10 triliun per tahun. Sementara produksi dari WPP 718 baru 11% dari total potensi mencapai 2.673 ribu ton,” papar Yanti dalam workshop di Jakarta, Kamis (10/9).
Baca juga: 1,1 Juta Nelayan Terdampak Covid-19 Dapat BLT Rp600 ribu/bulan
Adapun produksi 11% itu menggunakan 20 ribu unit kapal dan 26 ribu unit alat tangkap. Dibandingkan WPP lain, lanjut dia, potensi WPP 718 merupakan yang terbesar. Namun, produksinya terkecil dibandingkan 11 WPP lain.
“Perlu optimalisasi pemanfaatan yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Sebab, WPP Indonesia merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian dan pengembangan perikanan. Dalam hal ini, mencakup perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan dan zona ekonomi eksklusif.
Baca juga: Tertekan Pandemi, Produk Perikanan Perlu Diserap BUMN
Yanti mengatakan ada dua kegiatan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 terkait WPP. Pertama, menjadikan WPP sebagai basis spasial dalam pembangunan perikanan berkelanjutan, transformasi kelembagaan dan fungsi WPP. Berikut, meningkatkan kualitas pengelolaan WPP, pengelolaan dan penataan ruang laut, serta rencana zonasi pesisir.
Kedua, mengelola ekosistem kelautan dan pemanfaatan jasa kelautan secara berkelanjutan. Diketahui, terdapat 11 WPP di laut Indonesia. “Kebijakan pengelolaan WPP tidak dapat diterapkan dengan perlakuan yang sama. Sebab, tiap WPP memiliki produktivitas dan karakteristik sendiri," pungkas Yanti.(OL-11)
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menggelar program edukasi lingkungan bertajuk Ocean LiteraSEA di SDN Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.
PENDIDIKAN kelautan penting untuk memastikan generasi muda memiliki pemahaman tentang menjaga kelestarian laut. Ini diwujudkan dalam program Ocean LiteraSEA di Museum Bahari Jakarta.
BPK RI mendukung upaya pemerintah dalam menginisiasi program blue economy dengan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab atas aset kelautan Indonesia.
Sejumlah delegasi pemerintah Kenya hadir ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama di sektor ekonomi biru dan maritim, Oktober lalu.
Tim ahli kelautan yang dipimpin Schmidt Ocean Institute di California menemukan dan memetakan gunung bawah laut setinggi 3.109 meter di Samudra Pasifik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved