Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Teten Sebut Lebih 20 Juta UKM belum Bankable

Insi Nantika Jelita
09/9/2020 18:05
Teten Sebut Lebih 20 Juta UKM belum Bankable
Pekerja menjemur kerupuk di Kampung Babakan Hurip, Cipadung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/9).(ANTARA/RAISAN AL FARISI (STR) )

MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan sekitar 20 juta usaha kecil menengah (UKM) belum terhubung dengan perbankan atau belum bankable.

"Sering kami terima laporan masih banyak orang yang menginginkan program ini. Karena jumlah UMKM itu ada 64 juta di Indonesia, yang mikro 63 juta lebih. Yang belum bankable perkiraan kami di atas 20 juta," ujar Teten di Jakarta, Rabu (9/9).

Baca juga: Kebijakan Pemerintah Bukti Keberpihakan kepada UKM

Pihaknya sudah menyalurkan ke 9,1 juta usaha mikro dalam tahap awal Bantuan Presiden (Banpres) Produktif. Namun, Teten mengaku karena anggaran negara yang terbatas yang menyebabkan tidak semua pelaku UKM menerima bantuan tersebut.

"Jadi memang karena keuangan negara terbatas, ini hampir tidak semua tercover. Tapi selain program ini (banpres) kan ada program restrukturisasi pinjaman termasuk pinjaman murah dan KUR yang Rp10 juta ke bawah dengan bunga 0% sampai akhir tahun," jelas Teten.

Dalam melakukan akurasi data Banpres, Kemenkop UKM bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan bahwa penerima Banpres untuk Usaha Mikro ini adalah yang belum bankable, karena sasaran dari penerima Banpres ini adalah Usaha Mikro yang belum tersentuh perbankan.

"Mereka belum pernah menerima pinjaman bank, dan kalaupun sudah ada yang memiliki rekening di bank, saldonya harus di bawah jumlah tertentu, misalnya di bawah Rp5 juta,” ungkap Teten.

Penerima Banpres Usaha Mikro juga disyaratkan belum pernah menerima pinjaman BLU; dalam hal ini KemenkopUKM bekerja sama dengan Kemenkeu melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

Selanjutnya, kata Teten, data-data itu diserahkan kepada bank pelaksana dalam hal ini BRI dan Bank Mandiri, di mana bank pelaksana nantinya juga melakukan verifikasi kepada penerima Banpres, apakah sudah memiliki rekening atau belum.

"Sampai saat ini alhamdulillah belum ada laporan Banpres produktif yang salah sasaran misalnya jatuh ke orang kaya, malah sebaliknya informasi yang masuk, banyak yang belum menerima Banpres. Pasalnya, jumlah UMKM kita ada 64 juta di mana sebanyak 63 juta Usaha Mikro, dan yang belum bankable ada di atas 20 juta," pungkas Menkop UKM. (Ins/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya