Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sinergi Nelayan-Korporasi Percepat Pemulihan

M Iqbal Al Macmudi
01/9/2020 03:20
Sinergi Nelayan-Korporasi Percepat Pemulihan
Menkop UKM Teten Masduki dan mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada kunjungan di cold storage terbaru milik Cahaya Bahari.(ANTARA)

MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki siap memfasilitasi kerja sama koperasi nelayan dengan perusahaan perikanan guna meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor kelautan, termasuk memberikan kepastian pasar dan pembiayaan bagi nelayan.

“Kami membicarakan konsep kemitraan antara koperasi nelayan dan perusahaan yang akan membeli hasil tangkapan nelayan,” kata Teten saat mengunjungi fasilitas cold storage milik Cahaya Bahari Jakarta (CBJ) di Jakarta, kemarin.

Teten menambahkan, pihaknya berkepentingan untuk membangun koperasi pangan, salah satunya ialah koperasi pada sektor kelautan atau perikanan, yang dapat memperkuat sinergi nelayan dengan perusahaan.

“Koperasi di bidang perikanan baru 2,4% atau sekitar 2.000 koperasi se-Indonesia. Pengusaha punya akses pasar ekspor, koperasi punya anggota para nelayan yang bisa memasok produk. Jadi, yang dibutuhkan adalah jembatan sinergi,” kata Teten.

Menurut dia, fasilitasi yang ditawarkan dari Kemenkop UKM sangat beragam, mulai pembinaan teknis, kredit murah, hingga bahkan adopsi sistem resi gudang ke sektor perikanan, terutama kepada 65% UKM yang terlibat dalam sektor perikanan laut.

“Bahkan di masa pandemi ini, menurut FAO (Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian) tingkat konsumsi ikan dunia tetap tumbuh jika dibandingkan dengan sumber protein hewani yang lain. Ini peluang yang harus kita sambut,” kata Teten.

Di kesempatan yang sama, mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendorong percepatan digitalisasi pemasaran produk hasil laut guna menggenjot serapan pasar, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Rendahnya serapan pasar pada hasil laut, yakni sebesar 30%-40%, akibat pandemi covid perlu di respons dengan membuat strategi baru agar perekonomian nelayan tetap bergerak.

“Untuk pasar ekspor, Indonesia ada perjanjian kerja sama dengan Australia. Begitu juga dengan pasar Tiongkok yang pertumbuhan ekonominya mulai kembali positif dari seluruh banyak negara sehingga menjadi potensi yang besar juga,” kata Enggartiasto.

Ia mencontohkan pemasaran yang dilakukan eksportir perikanan Cahaya Bahari Jakarta yang membuka jalur ekspor ke Jepang dan Eropa. Itu menjadi langkah perluasan pasar produk kelautan dari Indonesia. (Iam/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya