Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Startup Pacu Pelaku UMKM Go-Digital

Gana Buana
24/8/2020 05:40
Startup Pacu Pelaku UMKM Go-Digital
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki (tengah) berbincang bersama Co-CEO Gojek Andre Soelistyo (kiri) dan Pelaku UMKM.(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

SEJUMLAH perusahaan rintisan (startup) membantu kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam membantu pelaku UMKM untuk mendorong per­tumbuh­an ekonomi nasional di masa pandemi covid-19.

Salah satu perusahaan layanan on demand yang ikut membantu UMKM, yakni Gojek. Decacorn buatan Tanah Air ini tercatat telah menggandeng lebih dari 120 ribu UMKM baru dalam empat bulan terakhir atau selama pandemi covid-19.

Untuk mendorong lebih banyak UMKM go-digital, perusahaan juga merilis platform khusus UMKM sehingga bisnis mereka dapat naik kelas. Melalui inisiasi #MelajuBersamaGojek, perusahaan tersebut mendorong UMKM agar lebih mudah menerapkan digitalisasi dalam operasional bisnisnya sehari-hari. Misalnya, mulai kegiatan pemasaran, pemesanan (pemrosesan order), pembayaran, pengiriman, hingga administrasi.

“Kami hadirkan situs khusus www.melajubersamagojek.com. Di sana pelaku UMKM Tanah Air dibantu menggeliatkan bisnis mereka,” ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam acara webinar, belum lama ini.

Dalam hal ini, pihaknya akan memandu para pelaku UMKM dengan rangkaian angket guna mengetahui solusi-solusi ekosistem digital dalam penerapan operasional bisnis sehari-hari. Mereka juga diberi beragam solusi yang dapat digunakan semua tipe UMKM, dari berskala mikro hingga besar.

Contohnya, perusahaan penyedia solusi dari startup sistem kasir, Moka, yang dapat diperkenalkan untuk membantu pencatatan, invoicing hingga melihat tren analisis penjualan UMKM sehari-hari. Selanjutnya, aplikasi keyboard serta dashboard Selly untuk membantu penjual dalam menangani transaksi jual-beli dalam aplikasi pesan dan media sosial.

Ada pula berbagai solusi layanan pengirim­an cepat dan logistik Gosend dan Gobox, layanan e-wallet Gopay, layanan pesan antar makanan Gofood, hingga layanan belanja online Goshop.

Perusahaan menggaet mitra pembayaran lain seperti LinkAja dan layanan Quick Response (QR) Code Indonesian Standard (QRIS), penyedia logistik Pos Indonesia, Paxel, dan JNE untuk membantu para UMKM.

“Butuh waktu lima tahun bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan 500 ribu mitra UMKM yang berjualan di platformnya hingga saat ini. Namun, dalam waktu empat bulan ini, kami bisa mendapat 120 ribu lebih (UMKM) karena banyak solusi dan inovasi yang terus dikembangkan,” kata dia.

Produk ekspor

Selain Gojek, platform e-commerce Shopee juga mendorong UMKM untuk go-digital. Ini dilakukan dengan menggandeng 20 pelaku UMKM lokal untuk mengekspor jutaan produk ke pasar Asia Tenggara. Lewat program Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global, perusa­haan baka
l memasarkan produk UMKM bina­­an platformnya, antara lain ke Singapura dan Malaysia.

“Kami sebelumnya cuma melibatkan 10 UMKM binaan dan ribuan produk pada pilot project 2019. Perluasan jumlah UMKM serta produk yang dipasarkan di tahun ini guna memperluas jangkauan para pelaku UMKM,” kata Head of Public Policy and Government Relations Shopee Radityo Triatmojo.

Perusahaan optimistis melalui program itu, dapat mendorong pertumbuhan penjualan UMKM yang signifikan. “Perusahaan pun memastikan mutu produk UMKM binaannya terjamin ketika memasuki pasar ASEAN,” tu­­tupnya. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik