Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan meningkatkan efisiensi proses manufaktur serta produktivitas industri. Itu sejalan dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 guna mendorong lahirnya ekonomi berbasis inovasi.
"Kalau kita lihat terminologi yang sederhana, AI mengganti fungsi manusia atau mesin dalam memproses informasi. Dengan menghasilkan machine language, semua data analitik bisa diproses, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan mengantisipasi kebutuhan atau permintaan pasar," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dikutip dari siaran pers, Jumat (21/8).
Ia menambahkan, Kemenperin mendorong sektor manufaktur untuk segera menggunakan teknologi industri 4.0 guna mendongkrak kualitas produk dan kapasitas produksinya. Semula hanya lima sektor yang menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Tanah Air yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik, kini ditambah dua sektor industri baru.
“Kemenperin menambah dua sektor lagi sebagai pionir, yakni industri farmasi dan alat alat kesehatan. Langkah ini sebagai komitmen pemerintah untuk memperluas penerapan industri 4.0," jelas Taufiek.
Alasan penambahan industri pionir itu lantaran kedua sektor tersebut sedang mengalami permintaan yang sangat tinggi. Sementara itu, lima sektor prioritas awal sudah mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional mencapai 60%.
Taufiek menyampaikan, selain menjaga keberlangsungan usaha sektor industri, pemerintah pun fokus memacu daya saingnya. Salah satu strateginya adalah mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti AI agar bisa menghasilkan inovasi.
"Menciptakan inovasi itu harus dimulai dengan memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi modern, sehingga bisa mewujudkan peningkatan nilai tambah dan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini perlu didukung melalui kegiatan riset," ujarnya.
Taufiek optimistis jika industri 4.0 terimplementasi dengan baik di sektor manufaktur, Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030 sesuai aspirasi besar Making Indonesia 4.0.
Itu juga dinilai akan mendorong terwujudnya cita-cita Indonesia untuk menjadi negara penghasilan tinggi (high income country) pada 2045 bertepatan dengan perayaan 100 tahun hari kemerdekaan RI.
"Tentunya percepatan sasaran itu perlu ditopang dengan kesiapan dari sektor industri dan dibutuhkan SDM yang kompeten. Oleh karena itu, Kemenperin juga memprioritaskan pengembangan SDM yang dibutuhkan oleh sektor manufaktur di era Industri 4.0," tutup Taufiek. (E-3)
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved