Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
MENTERI Perdagangan Agus Suparmanto meminta seluruh pelaku usaha dan masyarakat bersama pemerintah bergerak cepat dalam meningkatkan dan menjaga ekspor Indonesia di pasar global. Tujuannya jelas agar roda perekonomian kembali bergerak.
“Kita harus bergerak cepat, tidak ada lagi waktu untuk saling menunggu. Peran aktif seluruh pelaku usaha dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia di pasar global. Banyak hal yang bisa kita gali dan kembangkan untuk peningkatan ekspor,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Jumat (24/7).
Baca juga: Penurunan Produksi, Jepang jadi Sasaran Ekspor Indonesia
Meski begitu, dia tidak memungkiri bahwa di masa pandemi ini ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan itu antara lain perubahan perilaku konsumen yang kini menjadi lebih selektif dalam memilih produk dan mengutamakan produk yang higienis, serta perubahan pola perdagangan yang berkembang ke sektor niaga elektronik (e-commerce).
“Tantangan lainnya, yaitu meningkatkan praktik proteksionisme dan hambatan perdagangan, sulitnya penyelesaian perundingan kerja sama perdagangan antarnegara di masa pandemi covid-19, serta besarnya potensi defisit dan resesi ekonomi di sejumlah negara, termasuk Indonesia,” ungkapnya.
Untuk itu ia menyampaikan sejumlah strategi peningkatan ekspor Indonesia ke pasar global yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Strategi jangka pendek akan fokus pada pengembangan produk yaitu produk yang pertumbuhannya positif selama pandemi. Contohnya produk makanan dan minuman, serta alat kesehatan, produk yang kembali pulih pascapandemi, contohnya otomotif dan TPT; dan produk baru yang muncul akibat pandemi, contohnya produk farmasi.
Untuk jangka menengah dan panjang difokuskan pada langkah-langkah untuk mempertahankan pangsa pasar bagi produk yang memiliki kekuatan pasar di negara tujuan ekspor, meningkatkan pangsa pasar produk yang potensial dan memiliki tren ekspor meningkat dalam lima tahun, serta fokus pada produk-produk yang harus dipulihkan karena tren ekspornya turun dalam lima tahun terakhir.
Sejumlah produk seller market Indonesia yang mendominasi pasar dunia di antaranya, produk-produk tersebut yaitu minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dengan pangsa pasar 53%, sarang burung wallet 47,8%, cengkeh 36,1%, dan nikel 28%. Selain itu, ada juga produk oleo chemical, margarin, cocoa butter, tisu, timah, dan flooring dari kayu. (Hld/A-1)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved