Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
OPTIMISME akan kondisi ekonomi Indonesia pasca pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir semakin membaik. Bila sebelumnya sempat menurun tajam, saat ini perlahan-lahan optimisme akan perbaikan ekonomi terus berjalan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan survei Charta Politika berjudul Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum pada Masa Pandemi Covid-19. Wawancara dilakukan melalui jaringan telepon pada 2 ribu responden yang dipilih secara acak berdasarkan data responden survei Charta Politika dua tahun terakhir. Metode yang digunakan ialah asumsi simple random sampling dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dua tahap, yakni pada peiode 1—8 Mei dan 6—13 Juni 2020.
Berdasarkan survei tersebut, diketahui bahwa sebanyak 49,0% masyarakat optimis akan kondisi ekonomi Indonesia dua tahu ke depan. Sebanyak 28,3% menyatakan tidak optimis, sementara sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Yunarto mengatakan, dari hasil survei juga diketahui bahwa sejak Februari hingga Juli 2020, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan pasca pandemi sempat mengalami penurunan tajam. Penurunan terbesar terjadi pada bulan Mei. Bila pada Februari presentase masyarakat yang optimis mencapai angka 62,2%, pada Mei angkanya menurun tajam menjadi 32,8%.
Baca juga : BKPM: Realisasi Investasi yang Mangkrak Capai Rp 410 Triliun
“Namun angka yang optimis berangsur-angsur kembali meningkat hinga saat ini setelah era new normal,” ujar Yunarto.
Sementara itu, berdasarkan survei tersebut juga diketahui bahwa masyarakat saat ini mayoritas menganggap bahwa krisis tahun 2020 akibat pandemi dampaknya lebih dirasakan dibandingkan krisis-krisis sebelumnya.
Sebanyak 56,6% responden mengatakan bahwa krisis 2020 menjadi yang paling buruk sejak setidaknya tahun 1998. Hanya 27,8% responden yang mengatakan bahwa krisis tahun 1998 berdampak lebih buruk dibandingkan 2020.
“Sebanyak 64,8% responden mengatakan bahwa keadaan ekonominya lebih buruk dibandingkan dengan sebelum pandemi mulai muncul di Indonesia. Hanya 22,5% yang menyatakan tidak ada perubahan. Sisanya 2% manyatakan lebih baikn dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab,” ujar Yunarto.
Saat ini meski sudah memasuki masa new normal, masyarakat juga masih tetap mengalami penurunan penghasilan jika dibandingkan sebelum pandemi. Penurunan penghasilan paling banyak ialah sebesar 25% dibandingkan sebelumnya, yakni dialami 30,8% responden.
Sementara itu, sebanyak 57,5% responden mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi-Amin telah berhasil melakukan upaya-upaya pemulihan ekonomi. Di antaranya melalui program bantuan-bantuan sosial. (OL-2)
Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A tahun 2022 lalu, Populix mengaku berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dinyatakan terbaik karena dianggap berhasil menurunkan ongkos naik haji.
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan bersama. termasuk dua paslon lain yang terlibat pada kontestasi Pilkada Serentak 2024.
PASANGAN M Toha-Rohman mengalami peningkatan elektabilitas di Pilkada Musi Banyuasin berdasarkan survei FIXPOLL Indonesia.
KE manakah 'berlabuh' suara pendukung Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta? Kiranya jawabannya bukan 'golput' atau tidak menggunakan hak pilih.
Digitalisasi tersebut, menurut Hanta, yang dapat menjadi salah satu penyebab mengapa Persepi tidak mampu memeriksa maupun memverifikasi dua set data yang diberikan oleh Poltracking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved