Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
Produk pertanian berupa buah vanili kering yang dikembangkan petani di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah menembus pasar ekspor sebanyak 4,78 ton pada 2020 melalui eksportir Jakarta.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding 2019 yang hanya 1,5 ton dengan tujuan pasar Prancis.
Kepala Dinas Pertanian Poso, Suratno, di Poso, Kamis (16/7), mengatakan vanili yang laku terjual merupakan vanili yang berkualitas baik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar pasar internasional.
SNI yang dimaksud, kata Suratno, di antaranya hasil buah yang tidak menggunakan bahan pestisida atau non-organik dan kadar kekeringan serta jumlah umur panen yang sesuai standar. "Untuk vanili Poso yang masuk di pasar ekspor Prancis atau SNI, hanya vanili dari Kecamatan Pamona Timur, Lore Selatan, dan Lore Barat," kata Suratno.
Dari jumlah realisasi ekspor tersebut masing-masing berasal dari Desa Didiri, Kecamatan Pamona Timur sebanyak 2,5 ton, dari Kecamatan Lore Selatan sebanyak dua ton, dan Kecamatan Lore Barat sebanyak 0,28 ton.
Suratno mengatakan jumlah petani vanili sebanyak 56 orang dengan luas lahan keseluruhan 36 hektare.
Dia menyebut harga vanili kering sesuai SNI di Kabupaten Poso saat ini berkisar Rp2,3 juta per kilogram dan vanili basah seharga Rp270 ribu per kilogram.
Untuk membantu petani vanili, Dinas Pertanian Poso memberikan pendampingan dan penyuluhan yang langsung dari eksportir. Penyuluhan ke petani itu berupa cara bertanam yang baik, cara panen, dan pemupukan non-organik.
"Intinya penyuluhan itu agar menghasilkan buah vanili sesuai SNI dan standar ekspor," katanya.
Sebelumnya Dinas Pertanian Kabupaten Poso telah mendatangkan satu orang pengusaha buah vanili dari perusahaan Trippre, Prancis untuk membina petani vanili di Poso agar produksi vanili lebih berkualitas sehingga memenuhi syarat kualitas ekspor. (OL-12)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved