Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PRESIDEN Direktur Siloam, Ketut Budi Wijaya mengatakan, manajemen berhasil menumbuhkan pendapatan di seluruh unit rumah sakit Siloam. Strategi direksi untuk fokus dalam monetisasi aset yang ada dan menerapkan ekpansi selektif juga mulai membuahkan hasil.
Pernyataan Ketut itu diungkapkapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Public Expose PT Siloam International Hospitals Tbk di Hotel Aryaduta, Lippo Village di Tangerang pada Selasa (7/7) malam.
Baca juga: Darurat, OJK Izinkan Buyback tanpa RUPS
“Manajemen telah menyiapkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Manajemen akan terus menerapkan tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan dari wabah covid-19 ini,” ujar Ketut.
"Laba bersih pokok perusahaan sepanjang tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 251,4% menjadi Rp92,8 miliar dibandingkan capaian serupa pada 2018," lanjutnya.
Dari segi volume pasien rawat inap juga mengalami peningkatan sebesar 21,7% menjadi 250.186 pasien, sedangkan volume pasien rawat jalan juga meningkat 15,5% menjadi 2.752.379 orang. "Tingkat okupansi tempat tidur meningkat menjadi 63,6% pada 2019 dari 55,4% pada 2018," ungkapnya.
Perusahaan juga menyampaikan pemasukan sebesar Rp5,475 miliar yang bersumber dari pasien dengan pembayaran pribadi dan pembayaran melalui perusahaan atau asuransi sementara pendapatan dari pasien BPJS tercatat senilai Rp1,543 miliar.
Dari nominal di atas segmen pendapatan pembayaran pribadi meningkat sebesar 13,6% menjadi Rp2.650 miliar dan pemasukan melalui perusahaan atau asuransi naik 19,4 persen menjadi Rp2.825 miliar.
Selanjutnya biaya operasional juga turut meningkat dari 37,5% di tahun 2018 menjadi 38,1% di tahun berikutnya sebagaimana tercatat dalam pendapatan operasional bersih perusahaan di dua tahun tersebut.
"Perseroan mencatat penstabilan biaya dasar meskipun pendapatan mencatat pertumbuhan sebesar dua digit," kata Ketut.
Menurut dia manajemen perusahaan telah berhasil menumbuhkan pendapatan di seluruh unit rumah sakit. Strategi direksi untuk fokus dalam monetisasi aset yang ada dan menerapkan ekpansi selektif mulai membuahkan hasil.
"Manajemen telah menyiapkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Manajemen akan terus menerapkan tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan yang diberikan oleh covid-19. Laba bersih pokok sebesar Rp92,8 miliar sudah merefleksikan hasil implementasi dari kebijakan akunting yang lebih konservatif," kata Ketut. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved