Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KENDATI sebagian besar wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau, petani di Kabupaten Karawang terus didorong melakukan percepatan tanam. Lahan yang tersedia untuk musim tanam saat ini mencapai 25.000 hektare.
“Kami sudah meminta petugas penyuluh pertanian dan unit pelaksana teknis daerah untuk mendorong petani mempercepat masa tanam. Lahan yang panen pada Juni dan Juli disegerakan untuk ditanami kembali,” kata Kepala Dinas Pertanian Hanafi Chaniago, kemarin.
Dia juga mengaku sudah meminta dinas dan lembaga terkait untuk melakukan perbaikan saluran tersier dan sekunder yang rusak akibat banjir di musim penghujan lalu. “Dari total 25.000 hektare, sekitar 3.000 hektare sawah sulit ditanami pada musim kemarau ini.”
Semenara itu, di Kabupaten Sukabumi wilayah selatan, petani sudah dibayangi gagal tanam. “Sudah sepekan tidak ada air. Petani menanam saat masih hujan, tapi sekarang sudah kekeringan,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kecamatan Surade, Sahlan.
Sawah di wilayah itu sebagian besar merupakan tadah hujan. Jika kemarau berlanjut tanpa ada hujan, tanaman dipastikan puso.
Kekhawatiran juga dialami petani di Banyumas, Jawa Tengah. “Kekeringan mengancam lahan seluas 3.000-an hektare. Kami sudah menyiapkan pompa air untuk membantu warga,” kata Kepala Dinas Pertanian Widarso. (CS/BB/LD/UL/N-2)
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved