Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PEMBUKAAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Selasa (23/6), terlihat dibuka menguat. Saham berada di zona hijau sebanyak 0,09% atau 4 poin menuju 4923 poin pada pukul 09.15 pagi ini.
Namun, pengamat menilai pergerakan IHSG masih rentan dan diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Sebelumnya, di penutupan IHSG kemarin (22/6), transaksi saham mengalami pelemahan sebesar 0,47% ke level 4.918,83.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, kenaikan saham ini dengan frekuensi transaksi 95,38 dan volume transaksi Rp870 miliar. Adapun total saham yang diperdagangkan sebesar Rp5.712 triliun. Sementara itu, sebanyak 148 saham naik, 107 saham mengalami penurunan, dan 145 saham diam di tempat (stagnan).
Namun, berbanding terbalik dengan IHSG, kumpulan 45 saham unggulan (LQ45) justru bertengger di zona merah. Dengan pelemahan sebesar 0,17% atau menuju 759 poin.
Berdasarkan analisis dari M. Nafan Aji Gusta Utama menilai IHSG hari ini bergerak turun. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran investor akan terjadinya gelombang kedua (second wave) penyebaran virus covid-19.
"Ada potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya melalui keterangan resmi yang Media Indonesia terima, Selasa (23/6).
Baca juga: 2021, Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 4,5%-5%
Nafan menjelaskan area support tersebut berada pada level antara 4.865 hingga 4.778. Sementara itu, area resistance ada pada rentang level antara 4.975 hingga 5.097.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Matahari Department Store Tbk (LPPF), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). (A-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved