Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tekanan masih Hampiri Pasar Keuangan

Mir/E-1
23/6/2020 06:10
Tekanan masih Hampiri Pasar Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menyampaikan paparan saat raker bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

KONDISI pasar keuangan Indonesia hingga Juni 2020 masih dalam keadaan tertekan karena pandemi covid-19. Hal itu dapat dilihat dari berlanjutnya aliran modal asing keluar (capital outflow) melalui instrumen saham maupun surat utang negara (SUN).

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mul­yani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR dengan agenda pembahasan Asumsi Dasar Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2021 di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

“Sampai dengan Juni ini, kalau kita lihat jumlah dari nett foreign buying atau capital flow ke dalam perekonomian kita dalam bentuk saham, dari Januari ke 19 Juni tahun 2020 itu masih negatif Rp12,3 triliun, jika dibandingkan dengan di 2019 yang positif Rp68,8 triliun,” ujarnya.

“Pembelian SUN juga mengalami negatif Rp127,9 triliun untuk periode Januari-Juni. Tahun lalu positif Rp95 triliun,” sambungnya.

Bila diakumulasikan, nett foreign buying dalam surat berharga maupun saham dalam rentang Januari hingga Juni 2020 ialah minus Rp140,2 triliun. Angka itu turun tajam bila dibandingkan dengan di periode yang sama tahun lalu yang positif Rp164 triliun.

Akan tetapi, lanjut Ani, perbaikan sedikit terlihat pada sisi pembelian surat utang yang dilakukan investor asing. Hal tersebut di saat yang sama menunjukkan sinyal positif bagi pasar keuangan Indonesia.

“Yield kita dari luar negeri sudah mengalami penurunan yang cukup siginifikan jika dibandingkan dengan periode April ke sini, sudah mengalami perbaikan 150 basis poin,” pungkasnya.

Adapun BI mencatat arus modal asing yang masuk ke Indonesia hingga 15 Juni 2020 mencapai US$7,3 miliar atau setara Rp102,2 triliun. (Mir/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya