Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Hadapi Covid-19, KKP Gencarkan Gemarikan

DD/E-2
19/6/2020 05:50
Hadapi Covid-19, KKP Gencarkan Gemarikan
Anggota Komisi IV DPR Endang Setyawati Thohari (kanan), sosialisasi program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, di Bogor, kemarin.(MI/DEDE SUSIANTI)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bergerak bersama mengajak masyarakat untuk lebih sering mengonsumi ikan.

Gerakan sosialisasi tersebut disertai dengan pembagian paket sehat produk-produk olahan ikan secara simbolis di kediaman anggota DPR dari Komisi IV Endang Setyawati Thohari di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan KKP Trisna Ningsih mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah punya program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sejak belasan tahun lalu. Namun, kali ini yang menjadi sasarannya ialah balita dan ibu hamil agar makin kuat imunitas mereka dalam menghadapi pandemi covid-19.

Program Gemarikan, sambung Trisna, akan digencarkan karena konsumsi ikan di masyarakat masih rendah, termasuk warga Bogor. “Angka konsumsi ikan kita memang rendah jika dibandingkan dengan negara lain, tetapi ini tidak mengurangi semangat kita. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mengatakan bahwa angka konsumsi ikan (AKI) di Jawa Barat 29,64 kilogram per kapita, sementara angka nasional 50,69 kilogram per kapita,” terangnya.

Karena itu, lanjut Trisna, kementeriannya akan rajin bersafari agar masyarakat makin paham akan manfaat mengonsumsi ikan. Selain untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, Gemarikan juga bagian dari upaya mendukung program prioritas penanganan stunting.

Anggota Komisi IV DPR Endang Setyawati Thohari, yang juga politikus Partai Gerindra, mengatakan pihaknya siap memfasilitasi program KKP tersebut. Ia juga meng­apresiasi langkah KKP yang membeli semua produk olahan ikan dari pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) di Bogor.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengusulkan agar program serupa dikoordinasikan dengan kementerian-kementerian terkait, misalnya, Kementerian Pertanian.

“Ada program di Balitbang dan SDM Kementan yang tujuannya ketahanan dan kedaulatan pangan. Kalau dikoordinasikan, program ini bisa digabung, contohnya mi dari ikan patin, mocaf dari daun kelor. Ini potensi lokalnya besar,” ungkapnya. (DD/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya