Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Penting, Tetap Berinvestasi di Masa Pandemi

Mediaindonesia.com
16/6/2020 22:10
Penting, Tetap Berinvestasi di Masa Pandemi
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(ANTARA/M RISYAL HIDAYAT )

PANDEMI covid-19 memang telah  merusak berbagai sektor kehidupan masyarakat. Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor ekonomi. Banyak usaha yang lumpuh akibat wabah virus mematikan tersebut.

Alhasil banyak usaha yang harus gulung tikar. Meski begitu, pandemi covid-19 sebenarnya juga menumbuhkan peluang baru bagi usaha tertentu. Sebab masyarakat kini jadi punya punya kebiasaan baru, dari mulai berbelanja online, tidak menggunakan uang tunai, dan berhemat.

Baca juga: Daerah Jangan Hambat Investasi

Menurut CEO Eastspring Indonesia Alan T Darmawan,  kondisi pandemi yang membuat perekonomian menurun ini bisa menjadi salah satu peluang untuk investor yang ingin menambah portofolio investasi.

Ada beberapa hal yang harus dipahami investor yang ingin berinvestasi. Misalnya memahami profil risiko, melihat horison investasi dan pengalaman investasi.

"Untuk investor, melihat profil risiko adalah kewajiban, harus! Di tengah pandemi ini disarankan melihat kembali profil risiko apakah konservatif, moderat atau agresif," kata Alan.

Menurut dia, jika investor konservatif atau memilih investasi stabil dan berisiko rendah bisa masuk ke instrumen pasar uang atau money market.

"Dengan mengetahui profil resiko, kita bisa tentukan dia cocoknya berinvestasi di mana. Misalnya, profil resiko yang konservatif dan agresif itu beda jenis investasinya," lanjut dia.

Kedua, Investment Horizon sangat penting untuk bisa mengetahui apakah investor bisa masuk ke saham. Ketiga, yaitu tingkat pengalaman dalam investasi.

"Jika tingkat tinggi, ia bisa main di saham atau obligasi. Jika masih pemula, bisa masuk ke manage fund yang lebih aman," tambah Alan.

Hal senada dikatakan Chief Investment Officer Prudential Indonesia Novi Imelda. Menurutnya,  dalam kondisi seperti ini, nasabah harus tetap tenang dan tetap berinvestasi.

"Yang penting adalah mengetahui resikonya. Mungkin profil resiko nasabah berubah, dulu belum menikah, sekarang sudah menikah. Bisa rebalancing dan pilih produk investasi yang sesuai dengan profil resiko," kata Novi.  (Ant/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya