Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Pasca-RUPST, Kinerja Astra Diharapkan Meningkat

DESPIAN NURHIDAYAT
17/6/2020 06:25
Pasca-RUPST, Kinerja Astra Diharapkan Meningkat
Kantor pusat PT Astra International Tbk di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (15/6).(DOK ASTRA)

RAPAT Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk (ASII) melakukan penyegaran di posisi pengurus perseroan. RUPST Astra menyetujui pengangkatan Presiden Direktur (Presdir) Astra International Priyono Soe giarto menjadi komisaris utama dan posisi Priyono diisi Djony Bunarto Tjondro yang sebelumnya menjabat Wakil Presdir Astra.

RUPST juga menyetujui pembagian Rp8,6 triliun sebagai dividen tunai. Hasil RUPST Astra menjadi salah satu hal yang dituju investor di pasar modal mengingat emiten ini merupakan salah satu emiten blue chip yang memiliki lini usaha yang luas dan lengkap dari sektor otomotif, keuangan, alat berat, per tambangan, hingga properti.

Berdasarkan data Maret 2020, Astra memiliki lebih dari 235 anak perusahaan dan didukung lebih dari 216 ribu karyawan. Kinerja perseroan tetap terjaga karena saling menopang. Hal ini terlihat pada triwulan pertama 2020, Astra secara konsolidasi masih mencatat laba bersih Rp4,81 tri liun, meski turun 8% dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp5,21 triliun. Adapun pen dapatan bersih tercatat Rp54 triliun, turun 9% dari sebelumnya Rp59,60 triliun. Penurunan ini terjadi karena pandemi covid-19.

Head of Investment Research In fovesta Utama, Wawan Hendrayana, mengatakan pada situasi seperti saat ini dibutuhkan kepemimpinan yang bisa membuat inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi. Perseroan atau in dustri seperti inilah yang akan bertahan. Ia meyakini, Astra akan cepat pulih setelah pandemi covid-19 berakhir. Alasannya, kalau kondisi industri otomotifnya bisa berproduksi dan jualan lagi, pasti bisa cepat pulih. Selain itu, Astra juga didukung beragam lini bisnis yang mampu memberikan kinerja positif bagi perseroan.

Senada dengan itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, juga menekankan pentingnya inovasi baru untuk meraih kinerja yang lebih baik. Dalam konteks itu, ia berpendapat, perubahan susunan anggota direksi dan komisaris Astra dalam RUPST merupakan hal biasa, yang penting ialah harus pro per ubahan. ASII dinilai sebagai perusahaan yang solid dan besar.

Karenanya, prospek saham emiten sektor aneka industri tersebut dinilai tetap menjanjikan. Ia menilai, prospek saham Astra masih menjanjikan ke depan asalkan diikuti perubahan model bisnis, seperti efi siensi. Ke depan, tuturnya, lini bisnis keuangan tetap masih menjanjikan, demikian pula dengan komoditas diprediksi akan meningkat.

Presdir Astra, Djony Bunarto Tjon dro, mengatakan setidaknya ada tiga hal yang dilakukan pihaknya. Pertama, kedisiplinan dalam pengelolaan fi nansial. Hal ini di tandai dengan melakukan revisi terhadap capital expenditure (capex). Kedua, pengeluaran biaya yang tidak perlu sebisa mungkin akan ditekan perusahaan. Ketiga, menjaga likuiditas. Dalam hal ini cash fl ow Astra Group dijaga dan juga mempertahankan cost leadership.

"Kita juga tidak boleh terlena dengan kondisi pandemi ini. Kami tetap melihat apa pun yang punya potensi untuk berkembang jangka panjang akan kami perhatikan," tandasnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya