Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pertamina Fokus Cari Mitra Baru untuk Kilang RDMP Cilacap

(Wan/E-3)
06/6/2020 06:20
Pertamina Fokus Cari Mitra Baru untuk Kilang RDMP Cilacap
pengecekan fasilitas pengolahan di 'rooftop' Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) di area kompleks Kilang RU IV Lomanis, Cilacap(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

PT Pertamina (persero) masih mencari mitra baru untuk pembangunan kilang refi nery development master plan (RDMP) Cilacap lantaran mitra sebelumnya, Saudi Aramco, mundur dari pembangunan proyek tersebut.

"RDMP Cilacap ini tidak lagi bersama Saudi Aramco. Pertamina dalam hal ini sedang dalam proses mencari partner baru sambil menyiapkan segala sesuatunya," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang dalam konferensi pers se cara virtual, kemarin.

Ia mengatakan Saudi Aramco dengan sadar sepenuhnya tidak bisa bergabung untuk membangun kilang Cilacap karena perusahaan asal Arab Saudi itu fokus pada hal lain. Kerja sama telah berakhir pada April 2020. "Sesuai kesepakatan di akhir tahun lalu kita akan mem perpanjang kerja sama sampai April untuk melakukan suatu studi," ujarnya.

Hasilnya, kata Ignatius, Sau di Aramco menyampaikan pembangunan kilang RDMP Cilacap ini bisa segera dilakukan, tapi tidak bisa bersama mereka. "Pertamina mendapatkan surat resmi dari Saudi Aramco bahwa mereka mengatakan mempersilakan Pertamina tetap meneruskan pembangunan kilang sendiri, tanpa Aramco, mengingat Saudi Aramco fokus hal-hal lain," kata Ignatius.

Hingga saat ini, PT Pertamina masih membuka kesempatan kepada pihak lain untuk bermitra membangun kilang Cilacap. Dalam hal ini Pertamina melihat ada peluang percepatan pembangunan biorefinery sebagai bagian RDMP di Cilacap. Pertamina berharap pada 2021 pembangunan ki lang bisa mengoperasikan biorefinery. Mitranya pun diharapkan bisa meningkatkan kesanggupan Pertamina memenuhi standar Euro 4.

Penuntasan pembangunan RDMP/GRR ini penting untuk memenuhi target pemerintah menghentikan impor BBM pa da 2026. Melalui proyek ini, kapasitas kilang yang se mula 348.000 barel akan meningkat menjadi 370.000 barel per hari. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi bensin (gasolin) dari 59.000 bph menjadi 138.000 bph, juga produksi minyak diesel dari 82.000 bph menjadi 137.000 bph.

Di tengah upaya pencarian mitra baru pembangunan ki lang Cilacap, PT Pertamina menghentikan sementara ren cana pembangunan grass root refi nery (GRR) kilang Bontang. Proyek yang memiliki nilai investasi US$15 miliar itu dihentikan lantaran kerja sama dengan Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG) gagal terlaksana. Ignatius mengatakan, dengan berhentinya kerja sama itu, Pertamina akan mengkaji lebih dalam lagi pembangunan kilang Bontang. (Wan/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik