Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
WAKIL Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menyarankan pemerintah menjaga sekaligus memacu kinerja sektor manufaktur.
Pasalnya, sektor manufaktur masih jadi penyumbang terbesar ekspor. “Kalau mau ekonomi kita terus bertumbuh dengan baik, sektor manufaktur harus dijaga dan dipacu kinerja dan daya saing output-nya di dalam dan luar negeri dengan persaingan yang sehat sehingga pertumbuhan ekonomi nasional juga lebih tahan banting," kata Shinta lewat pesan elektroniknya kemarin.
Ia menuturkan industri manufaktur akan terus jadi penopang ekonomi nasional selama belum ada sektor usaha lain yang bisa memberi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan kinerja ekspor sebesar industri manufaktur.
“Kondisi ini akan terus terjadi meski output kinerja ekspor nasional turun karena kuncinya bukan pada kenaikan atau penurunan ekspor manufaktur, melainkan lebih pada diversifikasi struktur ekonomi dan ekspor nasional,” ujar Shinta.
Secara keseluruhan, tambahnya, 30%-35% PDB Indonesia masih berasal dari sektor manufaktur dan 80% output ekspor nasional berasal dari industri manufaktur. Di kesempatan berbeda, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berupaya menjaga kinerja ekspor manufaktur supaya terus meningkat di tengah pandemi covid-19 di Indonesia.
“Kami terus menjaga agar kinerja ini dapat terus meningkat. Industri akan terus digenjot, tentu dengan penerapan protokol kesehatan,” kata Menperin.
Menurut Agus, beberapa sektor industri bahkan siap memacu kinerja ekspor produknya, di antaranya industri otomotif dan industri logam dasar. “Industri otomotif sudah bersiap untuk dorong ekspor tahun ini. Lebih lanjut beberapa industri seperti industri logam dasar juga menunjukkan kinerja yang baik awal tahun ini,” ungkap Menperin.
Daihatsu mulai produksi
Gayung bersambut, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah kembali beroperasi sejak Rabu (3/6) lalu. Pabrik kembali kembali buka seusai tutup produksi sejak 10 April lalu. Corporate Planning & Communication Director Amelia Tjandra PT Astra Daihatsu Motor mengatakan fokus produksi kali ini diperuntukkan pemenuhan kebutuhan permintaan ekspor.
“Seusai libur Lebaran, per 3 Juni 2020, ADM telah mulai melakukan aktivitas produksi kembali setelah sempat tidak berproduksi sejak 10 April 2020 lalu. Aktivitas produksi setelah libur Lebaran difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor (luar negeri),” ujarnya, kemarin.
Ia berharap, meski pandemi covid-19 masih belum selesai, roda perekonomian dapat terus berjalan dengan tetap menekan penyebaran covid-19. “Seperti yang dilakukan banyak negara lain, aktivitas ekonomi dan publik telah dibuka secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami berharap, penerapan new normal akan berdampak positif pada pasar mobil Indonesia,” ujarnya. (Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved