Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RENCANA pemerintah untuk melonggararkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperkirakan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallatov karena adanya desakan dari para pengusaha. Menurutnya, dunia usaha hanya mampu bertahan dalam kondisi pandemi covid-19 ini sekitar 4-5 bulan.
"Karena seperti yang kita tahu, covid-19 dalam 3 sampai 6 bulan saja belum berakhir, ini asumsinya dunia usaha sulit menjalankan usahanya. Diketahui dunia usaha bisa bertahan 4 sampai 5 hulan dalam kondisi ini," kata Abra dalam dalam kuliah umum ISPE Lecture secara online, Senin (18/5).
Baca juga:Covid-19, Defisit APBN 2020 Diprakirakan Capai 6,27%
Ia mengatakan salah satu dorongan pelonggaran muncul dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, terlebih dibarengi pula dengan prediksi akan adanya lonjakan pengangguran sekitar 5,2 juta orang apabila tak segera dilaksanakan.
"Pengangguran lonjakannya bisa sangat besar serta punya risiko kepada stabilitas sosial dan politik. Itu yang mungkin jadi pertimbangan pemerintah kenapa suara-suara itu menjadi rasionalisasi pemerintah untuk melakukan pelonggaran," lanjutnya
Namun, Abra juga melihat pemerintah juga mempertimbangkan adanya imbas kepada APBN apabila angka pengangguran melejit, hal ini karena dalam kondisi saat ini saja pemerintah sudah merogoh uang lebih banyak hingga menyebabkan defisit anggaran melebar ke 5% PDB untuk bisa menyalurkan bantuan sosial.
Menurutnya, harusnya pemerintah bukan hanya mempertimbangkan hal tersebut untuk melonggarkan PSBB. Pasalnya saat ini kurva kasus Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif bahkan jumlah orang yang positif teridap covid-19 terus bertambah.
Baca juga:Faisal Basri: Cetak Uang Rp600 T Berhasil jika Dipimpin Dewa
Ia juga mengatakan jika tren kasus aktif turun secara konsisten, pelonggaran bisa dilakukan. "Meskipun, beberapa pejabat mengklaim adanya penurunan dalam penyebaran penyakit tersebut. Nyatanya, saat ini perkembangan penyebaran covid-19 di Indonesia belum menunjukkan adanya penurunan," lanjutnya.
Pada Minggu saja terhitung 489 kasus baru covid-19. Penambhan itu pun membuat jumlah infeksi virus Sars-CoV-2 di Indonesia menjadi 17.514 kasus dengan kematian bertambah 59 orang menjadi 1.148 jiwa. (Wan/A-3)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved