Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ASOSIASI Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) melaporkan kerugian maskapai nasional akibat sepinya penumpang di masa pandemi covid-19.
Ketua INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan ada 31 perusahaan yang bernaung di bawah asosiasi itu dan melaporkan telah kehilangan pendapatan (loss potential revenue) hingga Rp23 triliun sepanjang Februari-April 2020. Rinciannya, hilangnya pendapatan Rp11 triliun akibat sepinya penerbangan internasional dan Rp12 triliun untuk pasar domestik.
“Hilangnya pendapatan per Februari hingga April untuk market internasional mencapai US$749 juta, sementara untuk pasar domestik mencapai US$812 juta,” ungkapnya, kemarin.
Secara rinci, maskapaimaskapai kehilangan penumpang 45% untuk penerbangan internasional di kurun Januari-Maret 2020. Penurunan itu sebagian besar disebabkan oleh penutupan akses ke daratan Tiongkok dan Arab Saudi untuk perjalanan umrah.
“Penurunan penumpang internasional sebesar 45% dari biasanya 1,5 juta penumpang menjadi sekitar 800 ribu penumpang,” jelasnya.
Begitu pun dengan penerbangan domestik. Jumlah penumpang turun sebanyak 45% pada Januari-Maret 2020, dari 3,5 juta penumpang jadi 1,9 juta penumpang.
Atas situasi itu, sambung Denon, asosiasinya telah mengajukan permintaan insentif kepada pemerintah.
“Saya dapat kabar, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyetujui sektor perhubungan udara menjadi salah satu industri yang mendapatkan insentif pajak. Tinggal menunggu petunjuk pelaksanaannya di lapangan,” tandasnya.
Tak cuma perusahaan penerbangan, perusahaan angkutan darat juga mengalami kerugian sebagai implikasi dari pandemi covid-19, ditambah lagi dengan adanya kebijakan larangan mudik.
Saat dihubungi di kesempatan terpisah kemarin, Ketua DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Andre Djokosoetono mengatakan sektor angkutan darat juga diperkirakan kehilangan pendapatan hingga Rp10 triliun.
“Data masih dalam tahap verifikasi, tetapi diperkirakan pendapatan hilang mencapai Rp10 triliun. Bukan hanya bus, melainkan semua angkutan penumpang umum,” ungkap Andre, kemarin.
Hilangnya pendapatan itu dialami oleh semua pengusaha angkutan umum, termasuk bus AKAP, AKDP, AJAP/shuttle, taksi, angling/bajaj, angkot, angkutan perdesaan, yang berada di bawah Organda.
Untuk itu, pihaknya juga telah mengajukan insentif untuk angkutan umum darat kepada pemerintah. (Hld/E-2)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved