Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Petani Milenial Bisa Berperan Lebih Besar

Iam/Medcom.id/E-3
23/4/2020 05:45
Petani Milenial Bisa Berperan Lebih Besar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyaksikan produk pertanian dari petani muda (milenial), di Gedung Kementan, Jakarta, (31/01/20).(MI/ADAM DWI P )

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan kredibilitas ge­nerasi milenial di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. Mereka bukan hanya bertani, melainkan juga cerdas berwirausaha tani dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, dunia dalam genggaman,” kata Syahrul dalam diskusi daring dengan tajuk Meraup Untung Bisnis Pangan Petani Milenial di Tengah Pandemi Covid-19, kemarin.

Dia mengatakan kebutuhan pangan menjadi fokus masyarakat di belahan dunia yang negaranya terkena wabah covid-19 ini. “Sehingga sektor pertanian harus terus berjalan produktif demi memenuhi ketersediaan pangan yang dibutuhkan 267 juta masyarakat Indonesia,” pungkas Syahrul.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertaninan (Kementan) Momon Rusmono mengatakan petani milenial bisa berperan lebih banyak untuk mengisi permintaan masyarakat. Pandemi covid-19 kini telah mengubah cara bertransaksi dengan mengefisiensikan pengiriman barang tanpa perlu ke pasar.

“Ada hal yang menarik dengan kondisi pandemi covid-19 dengan kita membatasi pertemuan, ini perlu ditum­buh kembangkan startup, bagaimana pemasaran-pemasaran melalui pendekatan IT,” ungkapnya.

Stok pangan, lanjut Momon, perlu tersedia setiap saat yang posisinya sangat penting dalam menunjang aspek kesehatan masyarakat selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini menjadikan peluang bagi petani milenial untuk menerapkan teknologi modern dalam menyediakan pangan sehat yang bernilai tambah tinggi.

“Kementerian Pertanian dalam rangka mempermudah konsumen telah kerja sama dengan Grab, Gojek, dan marketplace yang lain, juga kerja sama dengan startup petani milenial seperti Sayurbox,” tuturnya. Momon yakin bertambahnya jumlah perusahaan rintis­an yang digarap petani milenial ini jadi momentum percepatan regene­rasi petani. Saat ini, Kementan telah mendorong penuh dengan menggulirkan program yang sifatnya darurat jangka pendek untuk ketersediaan pangan dengan melibatkan berbagai startup.

“Ini momentum yang sangat baik untuk tumbuh kembang petani milenial yang berbasis IT. Kementerian Pertanian punya target meningkatkan 2,5 juta petani milenial,” ucapnya.

Dia menambahkan kehadiran petani milenial diyakini tumbuh lebih cepat di tengah penanganan pandemi virus korona (covid-19). Peluang tersebut perlu dimanfaatkan lantaran potensi Indonesia sebagai negara pertanian. (Iam/Medcom.id/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik