Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Neraca Dagang RI pada Maret Surplus

MI
16/4/2020 04:00
Neraca Dagang RI pada Maret Surplus
Kepala BPS Suhariyanto(MI/Pius Erlangga )

NERACA perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus sebesar US$743 juta dengan nilai ekspor US$14,09 miliar dan impor US$13,35 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan posisi itu jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan triwulan I 2019. Di periode tersebut neraca perdagangan Indonesia defisit US$62,8 juta. “Tentunya angka ini menggembirakan di tengah situasi saat ini yang tidak menentu.

Akan tetapi, kita tetap perlu mewaspadai komposisi impor kita,” ungkap Suhariyanto melalui konferensi video, kemarin.

Menurut Suhariyanto, komposisi impor perlu diwaspadai karena sepanjang Januari-Maret 2020 impor bahan baku mengalami penurunan 2,82% dan impor barang modal turun 13,07% yang sangat mungkin akan berpengaruh pada pergerakan sektor industri, perdagangan, dan investasi.

Penurunan juga terjadi pada impor sektor migas yang turun 8,07% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Impor migas Maret 2020 mencapai US$1,61 miliar, turun 8,07% jika dibandingkan dengan Februari 2020.  Sebaliknya meningkat 5,64% jika dibandingkan dengan Maret 2019,” lanjut Suhariyanto.

Adapun perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara di triwulan I 2020 mengalami surplus, yakni dengan Amerika Serikat sebesar US$3 miliar, serta India dan Belanda masingmasing surplus US$500 juta. Sebaliknya, perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara mengalami defisit, yakni dengan Australia defisit US$562 juta, dengan Thailand US$892 juta, dan dengan Tiongkok US$2,9 miliar.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama triwulan I 2020 ditempati Tiongkok dengan nilai US$8,91 miliar (26,34%), Jepang senilai US$3,60 miliar (10,63%), dan Thailand US$2,26 miliar (6,67%).

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2020 mencapai US$14,09 miliar atau meningkat 0,23% jika dibandingkan dengan ekspor Februari 2020.  Namun, bila dibandingkan dengan Maret 2019, nilai ekspor Indonesia itu turun 0,20%.

Peningkatan nilai ekspor itu ditopang masih baiknya kinerja ekspor nonmigas, terutama produk pertanian seperti pakan ternak, perikanan, dan hasil olah an makanan lain. (Des/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya