Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan sektor ekonomi energi terbarukan (renewable energy) dan penyediaan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat, PT Sky Energy Indonesia, Tbk (JSKY) bekerjasama dengan laboratorium TREC (Tropical Renewable Energy Center), Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, dan PT Quint Solar Indonesia meresmikan satu unit proyek percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Bifacial pertama di Indonesia pada Selasa (25/2).
Satu unit PLTS Terapung Bifacial berkapasitas 10.000 Wp (Watt peak) itu ditempatkan di Danau Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI). Selain menjadi proyek percontohan, proyek PLTS ini juga bisa menjadi sarana bagi mahasiswa Fakultas Teknik UI dan peneliti TREC melakukan kegiatan pembelajaran dan penelitian energi bersih untuk membentuk SDM unggul dalam bidang energi terbarukan.
“Di Indonesia kami pelopor dalam teknologi ini. Jadi ini produksi lokal yang dibuat, dirancang, dan diproduksi oleh orang Indonesia sendiri melalui PT Sky Energy Indonesia,” ujar Jackson Tandiono, Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia, Tbk.
Kerja sama dilakukan untuk meneliti, menerapkan, dan mengembangkan PLTS terapung di daerah tropis Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya potensi perairan alam di Indonesia seperti waduk, danau, pesisir, laut, dam, dan rawa-rawa yang bisa dimanfaatkan.
Hadir dalam acara peresmian ini, Dekan Fakultas Teknik UI Dr. Ir. Hendri D.S Budiono, M.Eng sekaligus yang meresmikan proyek, Direktur TREC Prof. Dr. Eko Adhi Setiawan, Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono, Presiden Direktur PT Quint Solar Indonesia Manabu Suzuki, serta para dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik UI.
“Ini merupakan salah satu contoh sinergi antara pihak swasta dengan lembaga pendidikan dan penelitian untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan di Indonesia. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan pendidikan dan penelitian, serta bisa menjadi model yang bisa diterapkan langsung bagi pembuatan PLTS di Indonesia,” kata Dekan Fakultas Teknik UI Dr. Ir. Hendri D.S Budiono, M.Eng dalam sambutan.
Sedangkan Direktur TREC FT UI, Prof. Dr. Eko Adhi Setiawan memaparkan bahwa sistem PLTS terapung ini dipasang di atas perairan dengan menggunakan jenis panel surya bifacial (dua sisi) yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
Penggunaan panel surya bifacial ini diharapkan dapat menghasilkan energi yang lebih besar karena memiliki dua sisi sel surya yang dapat menerima sinar matahari. Sisi depan panel surya menerima sinar matahari langsung sedangkan sisi sebaliknya menerima sinar matahari dari pantulan air.
Selain bisa diterapkan di wilayah perairan seperti danau dan laut, teknologi PLTS Terapung Bifacial ini juga cocok dibangun di atas dam dan waduk seperti dalam rencana pemerintah untuk membangun PLTS Cirata, Jawa Barat. (E-3)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved