Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Surplus Ekspor UKM Indonesia Ke Malaysia Ditingkatkan

Hilda Julaika
28/2/2020 20:39
Surplus Ekspor UKM Indonesia Ke Malaysia Ditingkatkan
Berbagai macam bentuk kerajinan yang telah jadi dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia serta menembus pasar Malaysia, Singapura.(Antara/Aji Styawan)

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Suparno  optimis  Indonesia bisa mempertahankan surplus ekpor produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke Malaysia tahun ini.

Sebelumnya pada 2019, Suparno mengatakan Indonesia berhasil surplus untuk ekspor ke Malaysia dan menyumbang kontribusi pertumbuhan ekspor UMKM secara keseluruhan sebesar 17%. Tantangan ke depannya adalah untuk menggenjot ekspor dan mencapai target nilai ekspor sektor UMKM sebesar 30% pada 2024.

“Ya surplusnya tadi akan kita tingkatkan. Dari 17% kita akan ingin sampai 2024 bisa sampai 30%. Kita akan genjot ya, yang jelas kita akan tingkatkan. Tadikan dari peneliti sudah jelaskan bahwa kita surplus kan. Nah surplus ini akan kita pertahankan dan kita tingkatkan secara maksimal,” ujar Suparno di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (28/2).

Lebih lanjut pihaknya mengatakan, selama ini komoditi terbesar yang diekspor ke Malaysia di antaranya, pakaian, sandang, hingga bumbu dapur. Potensi ini bisa semakin dikembangkan dengan menjalin hubungan ekonomi lebih erat agar kegiatan ekpor-impor kedua negara ini mampu memberikan sumbangan bagi peningkatan ekonomi dari sektor UMKM.

“Tadi dari Malaysia menawarkan bahwa mereka akan hadir apabila ada pameran-pameran di Indonesia mereka minta Malaysia untuk dikabari. Mangkanya saya sebutkan setiap tahun kan kita punya agenda yang namanya pameran Jakarta fair itukan momennya besar. Dari pameran ini bisa juga mendorong potensi investasi”imbuhnya.

Adapun bentuk kerja sama ke depannya yang dilakukan yakni melalui kolaborasi di bidang penelitian dan bidang pendidikan. Menurutnya, Indonesia masih memiliki potensi pengembangan riset yang lebih spesifik. Sekaligus untuk menjawab kebutuhan publik.

Sementara itu, dari segi pendidikan bisa dilakukan dengan mendirikan kampus kewirausahaan (business university) yang mengedepankan produk-produk halal khas Indonesia dan Malaysia.

“Jadi ini terus kita genjot melalui kerja sama pendidikan, kerja sama penelitian tadi kan yang kita harapkan itu dengan Malaysia,” jelasnya. (Hld/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya