Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BP Jamsostek DKI Jakarta dan Jala PRT Lakukan Sosialisasi

Mediaindinesia.com
16/2/2020 12:30
BP Jamsostek DKI Jakarta dan Jala PRT Lakukan Sosialisasi
BP Jamsostek juga menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris Ibu Wakingah, salah satu PRT asal Wonosobo senilai Rp42 Juta.(Istimewa)

DALAM rangka memperingati Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional yang jatuh pada 15 Februari 2020,  BP Jamsostek bersama Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) mengadakan acara Dialog Sosial Kepesertaan PRT dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Wisma PKBI, Jakarta, Minggu (16/2).

Setelah selesai acara dialog, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek, Guntur Witjaksono mengatakan bahwa PRT adalah pekerja yang tidak boleh didiskriminasikan dan dieksploitasi serta tidak boleh diperlakukan yang melanggar hak asasi manusia (HAM) dan bertentangan Konvensi ILO (Organisasi Buruh Internasional).

"Untuk melindungi PRT, salah satunya adalah bentuk BP Jamsostek hadir di situ dan mengajak PRT menjadi peserta. Sekarang baru sekitar 700 PRT yang menjadi peserta program BP Jamsostek. Tetapi potensi sebenarnya masih banyak," jelas Guntur.

Ia menjelaskan di sektor informal di Indonesia, jumlah pekerjanya paling besar. "Namun yang perlu dilihat memang mereka yang wajib ikut BP Jamsostek adalah mereka dalam hubungan kerja," ujarnya.

"Namanya PRT itu mereka bisa saja tidak ada hubungan kerja antara PRT dan majikannya. Misalnya, keponakan dan orang memiliki hubungan saudara kendati begitu jika mereka ingin ikut menjadi peserta BP Jamsostek juga tidak masalah tetapi PRT tersebut tidaklah diharuskan," paparnya.

Guntur mengisahkan pembantunya atau PRT-nya mengalami pendarahan. "Saat itu, belum ada program BP Jamsostek untuk PRT, pembantu saya membutuhkan biaya perawatan rumah sakit Rp10 juta. Saya juga harus memberi pertolongan dan membiayai perawatannya."

"Jika sudah menjadi peserta BP Jamsostek seperti sekarang, semua PRT akan terlindungi dan majikan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk memberi pertolongan. Ini sebenernya win-win solution bagi PRt dan majikan," tutur Guntur.       

Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BP Jamsostek DKI Jakarta, Cotta Sembiring menjelaskan acara dialog yang diinisiasi JalaA PRT ini sebagai sarana sosialisasi dan edukasi tentang manfaat program BP Jamsostek dan sebagai upaya perluasan kepesertaan bagi para pekerja rumah tangga (PRT).

"Dan Alhamdulillah peserta yang ikut hadir di acara hari ini juga banyak yang langsung mendaftarkan diri menjadi peserta BP Jamsostek," tutur Cotta.

Saat ini jumlah tenaga kerja PRT yang sudah terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek sebanyak 758 orang dan terdaftar menjadi peserta tiga program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), dan Jaminan Hari Tua (JHT), yang iuran per bulan sebesar Rp36.800. .

Menurut Cotta, berdasarkan data dari Jala PRT terdapat sekitar 4,2 juta jumlah PRT di seluruh Indonesia dan khusus di wilayah DKI Jakarta terdapat sekitar 4.000 an jumlah PRT.

"Melalui sosialisasi manfaat program BP Jamsostek ini dan kerja sama dengan asosiasi pemberi kerja atau serikat pekerja rumah tangga kita harapkan akan meningkatkan lagi jumlah kepesertaan PRT di wilayah DKI Jakarta," jelas Cotta.

"Hari ini kami juga mensosialisasikan tentang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2019 tentang perubahan atas PP Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)," tutur Cotta.

Seperti diketahui, pemerintah melalui PP No 82  Tahun 2019 telah mengumumkan kenaikkan manfaat BP Jamsostek yang sangat signifikan tetapi tanpa dibarengi kenaikan iuran.

Bahkan bagi peserta program JKM yang telah meninggal dan telaj menjadi peserta minimal tiga tahun, dua anak dari peserta akan mendapat beasiswa hingga menjadi sarjana.

Kenaikan manfaat beasiswa dari BP Jamsostek meningkat 1350%. Sementara itu, total santunan kematian meningkat sebesar 75% yang semula hanya Rp24 juta sekarang menjadi Rp42 juta.

Pada kesempatan yang sama, selain menyerahkan kartu peserta, BP Jamsostek juga menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris Ibu Wakingah, salah satu PRT asal Wonosobo senilai Rp42 Juta. "Mudah-mudahan santunan ini dapat meringankan beban keluarga ahli waris Ibu Wakingah", tutup Cotta

Sementara itu, Kepala Kantor BP Jamsostek Cabang Jakarta Gambir, Singgih Marsudi mengatakan jumlah PRT di wilayah DKI Jakarta mencapai 4.000 orang. "Tetapi saat ini jumlah tenaga kerja PRT yang sudah terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek sebanyak 758 orang."

Cotta menambahkan BP Jamsostek Wiayah DKI menargetkan minimal 50% dari 4.000 PRT di wilayah DKI Jakarta bisa menjadi peserta program BP Jamsostek. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya