Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ini Respon Pertamina Atas Pernyataan Presiden soal Kilang Minyak

Hilda Julaika
16/12/2019 20:16
Ini Respon Pertamina Atas Pernyataan Presiden soal Kilang Minyak
Prose pembangunan salah satu kilang minyak Pertamina di Tuban, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Moch Asim)

VICE President Communication PT Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa proyek pembangunan beberapa kilang minyak telah berjalan. Bahkan ia menyebut Pertamina sudah menyelesaikan salah satu proyek, Proyek Langit Biru Kilang Cilacap (PBLC) yang sudah beroperasi sejak Juli 2019 ini. PBLC ini akan terintegrasi dengan proyek kilang minyak Cilacap.

Pihaknya menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menilai proyek kilang minyak pertamina tidak memiliki progres, bahkan tak mencapai 1% perkembangan.

"Yang jelas di masa kepemimpinan Pertamina saat ini sudah jalan (proyek kilang minyaknya)," terang Fajriyah saat dihubungi Media Indonesia, Senin, (16/12).

Ia memaparkan beberapa perkembangan proyek kilang minyak yang sudah memasuki tahap konstruksi. Di antaranya, RDMP Balikpapan, dengan progress konstruksinya sudah mulai sejak Februari 2019 ini. Menurut Fajriyah, saat ini peralatan utama dan long lead item sudah dilakukan pengadaan dan sebagian sudah di lokasi.

"Selain itu, GRR Tuban, yang kemarin Pak Menhub hadir di lokasi sudah dilakukan konstruksi fasilitas pendukung dan persiapan lahan termasuk restorasi," tambah Fajriyah.

Sementara itu, untuk proyek PBLC yang berkaitan dengan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap sudah selesai dibangun. PBLC diinformasikan sudah beroperasi sejak Juli 2019 ini. Hasil dari proyek ini diklaim mampu mengurangi impor Pertamax hingga Rp10 triliun per tahun.

Untuk RDMP Cilacap sendiri proses penyiapan lahan sudah mulai dilakukan. Kemudian tahap Ground breaking menurut Fajriyah akan segera dilaksanakan.

"PLBC peningkatan Pertamax nya dari unit 1 naik dari 14.300 ke 18.600 barel per hari, dan dari unit 2 dari O menjadi 21.500 barel per hari. Itu mengurangi impornya bisa Rp10 triliun per tahun," ungkapnya.

Ketika ditanya perihal waktu penyelesaian proyek kilang minyak ini, pihaknya menjawab akan mengupayakan proyek RDMP Balongan fase 1 on stream tahun 2022. Sementara itu, untuk RDMP Balikpapan ditargetkan tuntas pada 2023 mendatang.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik