Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
ISU disposal atau pelepasan stok beras Perum Bulog sebesar 20 ribu ton menimbulkan polemik dan kesalahpahaman di masyarakat. Sebenarnya beras tersebut bukan dibuang atau dimusnahkan.
"Kami hanya menjalankan Permentan No:38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah," ungkap Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, di Loby Gedung Bulog, Jakarta, Rabu (4/12).
Menurut Buwas, demikian ia disapa, Perum Bulog sesuai UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN ditugaskan membeli atau menyerap gabah/beras petani. Jika ada.potensi kerugian atas penugasan tersebut akan ada kompensasinya.
"Jadi Bulog tidak pernah meminta ganti rugi atas pelepasan stok beras yang ada. Kami hanya meminta yang diatur regulasi saja," tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal menjelaskan sebenarnya stok beras yang turun mutu atau kualitas itu bukan dimusnahkan. Apalagi ditafsirkan dibuang di sebuah tempat. Maksudnya bukan seperti itu.
"Jadi bukan disposal dalam pengertian dibuang ya. Tapi disaring setelah melalui proses, jika tidak layak untuk manusia masih bisa diolah untuk pakan ternak," ujarnya.
Menurut Iqbal, sebelum diputuskan beras turun mutu sudah melalui proses pemeriksaan laboratorium yang memiliki standar nasional Indonesia (SNI). Dilihat dari penampilan fisik, beras kusam berwarna kuning. Dicium berasnya bau apek. Berapa kadar zat bekas fumigasi yang masih ada.
"Semua ditreatment khusus, apakah masih bisa dikonsumsi manusia atau tidak. Jika tidak bisa maka dilepas untuk pakan ternak," ungkap Iqbal.
Bulog, Iqbal mengingatkan, mendapat tugas menyerap/membeli gabah/beras petani. Karena penyimpanan kualitas turun dan saat akan dilepas (disposal) tentu harganya berbeda saat awal membeli.
"Nah..selisih itu yang ditanggung pemerintah. Dalam rapat koordinasi dengan stakeholder lain sudah disepakati masalah ini," tegasnya.
Iqbal tidak mengerti masalah beras turun mutu menjadi ramai saat akan dilepas. Ia mengira karena beras merupakan komoditas politik.
"Mungkin karena belum paham. Bulog ditugaskan menyerap gabah/beras petani. Tapi tidak lagi didukung regulasi bagaimana menyalurkannya," ungkapnya. (Faw/OL-09)
Di setiap gudang, Bulog menugaskan petugas khusus yang bertanggung jawab melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap kualitas gabah maupun beras.
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi, mengatakan bahwa instruksi penyaluran dari pusat sudah diterima dan proses teknis sedang dipersiapkan.
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved