Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PT Charoen Pokphand Indonesia mengekspor produk olahan ayam, griller ayam dan pakan ayam sebanyak 16 kontainer dengan nilai Rp2,5 miliar ke Republik Demokratik Timor Leste dan Jepang.
Pelepasan ekspor itu disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Presiden Komisaris Charoen Pokphand Hadi Gunawan.
Dengan kondisi industri peternakan yang sudah mampu swasembada, tidak ada alasan bagi perusahaan besar seperti Charoen Pokphand untuk tidak melebarkan pasar ke luar negeri.
“Indonesia sudah swasembada daging. Dukungan pemerintah pun sangat kuat sehingga kami bisa menembus pasar ekspor,” ujar Hadi di Kantor Pusat Charoen Pokphand, Ancol, Jakarta, kemarin.
Sejak 2017, Charoen Pokphand Indonesia tercatat sudah mengirim sebanyak 200 kontainer produk ayam olahan ke berbagai negara.
“Ini membuktikan produk-produk Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami akan terus berupaya memperluas ekspor ke negara lain,” tuturnya.
Adapun, Mentan Syahrul mengungkapkan capaian positif semacam itu adalah hal yang harus dibanggakan dan dibicarakan.
“Jangan kita terlalu banyak bicara impor. Kita harus bicara ekspor. Itu yang diinginkan Presiden Jokowi,” ucap Syahrul.
Ia berharap, perusahaan-perusahaan pangan lain, baik yang bergelut di peternakan, pertanian atau perkebunan, bisa terus memperkuat kinerja dan menerobos pasar dunia.
“Kita tidak boleh tertinggal daru Malaysia dan negara lainnya di Asia. Kuantitas dan kualitas harus kita siapkan agar produk kita sekompetitif mungkin. Jika ekspor meningkat, cadangan devisa akan naik. Dari sisi proses, itu juga dapat membuka lapangan pekerjaan,” tandasnya.
Sebelumntya, Syahrul mengatakan bahwa pihaknya menginginkan terjadi peningkatan nilai eskpor dari sektor pertanian hingga tiga kali lipat.
Ekspor produk pertanian akan diperluas, tidak saja pada komoditas utama seperti minyak sawit, karet dan lainnya. Tapi juga pada hampir semua komoditi pertanian. (Pra/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved