Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PEMBANGKIT Listrik Tenaga Uap (PLTU) ternyata tidak hanya memiliki kemampuan memproduksi listrik, tetapi juga menghasilkan bahan bangunan seperti batako.
PLTU Tanjung Jati B (TJB) yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah, sudah memulai inovasi tersebut dengan bermodalkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) hasil pembakaran batu bara.
"Kami mencoba mengelola limbah B3 dengan cara yang ramah lingkungan. Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran menghasilkan fly ash dan bottom ash. Itu kita tangkap dan kami jadikan bahan baku pembuatan batako," ujar General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pembangkitan Tanjung Jati B Rahmat Azwin di Jepara, Jawa Tengah, Kamis (21/11).
Program tersebut sedianya baru dilakukan sejak Agustus silam setelah Pembangkit TJB memperoleh izin pengelolaan dan pengolahan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca juga: Perombakan Besar oleh Erick di BUMN Dipertanyakan
Saat ini, PLTU TJB mampu memproduksi 200 batako per hari. Ditargetkan, pada tahun depan, volume bisa bertambah hingga 500 batako per hari.
Karena kapasitas produksi belum cukup besar, batako-batako hasil limbah itu belum dipasarkan secara komersil.
Bahan bangunan tersebut saat ini dimanfaatkan untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program pembangunan perumahan bagi warga di sekitar kawasan pembangkit.
"Tahun ini, sampai Desember, kami menargetkan membangun 10 rumah. Karena ini kan juga baru dimulai Agustus. Tahun depan pasti angkanya akan lebih besar dan kai berencana memasarkan secara komersial," tuturnya.
Pihaknya berani melakukan langkah tersebut karena setelah melalui uji tes, batako hasil Pembangkit TJB sudah mengantongi Mutu A. Dengan bahan baku sebanyak 70% dari limbah, otomatis beban biaya produksi tidak besar dan harga jual bisa lebih murah dari batako konvensional. (OL-2)
SEBANYAK 2.821 keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia menjadi sasaran penerima bantuan pemasangan listrik gratis.
PLN IP telah menggerakkan roda ekonomi nasional melalui penyediaan listrik untuk industri, UMKM dan rumah tangga.
Dalam menghadirkan PLN EYE yang memanfaatkan tiang listrik, PLN masih mendapatkan beberapa kendala di lapangan seperti pemeliharaan hingga keamanan bagi penggunanya.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menegaskan komitmen untuk terus mendukung ketahanan energi nasional melalui pasokan LNG yang aman dan berkesinambungan bagi kebutuhan gas dalam negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved