Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan secepatnya mencapai swasembada daging sapi. Demikian arahan dari Menteri Pertanian kepada Jajaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (4/11).
Menteri Syahrul meminta Dirjen PKH beserta jajarannya untuk bekerja keras mewujudkan swasembada daging tersebut. Namun demikian, Mentan mengingatkan perlu dilakukan terobosan-terobosan dan kerja lebih keras guna secepatnya mencapai target swasembada tersebut.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa mengingat saat ini populasi sapi dalam negeri masih kurang, ada beberapa langkah nyata untuk mempercepat swasembada daging sapi.
Pertama, Kementan terus berupaya menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal dengan program inseminasi buatan massal seperti yang sudah dilakukan selama ini. Ini untuk mengejar kekurangan sekitar 1,4 juta ekor populasi sapi dalam rangka swasembada daging. Selain itu, jika masih kurang perlu pengadaan sapi indukan segera, sehingga dapat mendongkrak populasi sapi untuk bisa mencapai swasembada.
“Namun harus dipahami bahwa memperbanyak sapi indukan banyak caranya, bisa dengan pencegahan pemotongan betina produktif, maupun mendatangkan sapi indukan dari luar. Kita perlu selalu memikirkan untuk meingkatkan produksi dalam negeri dan membuat neraca perdagangan kita positif. Kita selalu menomorsatukan produk kita untuk ekspor dan impor pilihan terakhir bila terpaksa dan sangat dibutuhkan untuk menutupi kekurangan dalam negeri. Misalkan perdagangan dengan Australia, kita selalu berpikir dan mengutamakan kirimkan sebanyak-banyaknya markisa, mangga atau produk hortikultura eksotis kita ke sana, kirimkan juga kopi, kakao, produk perkebunan dan lainnya, itu orientasi utama kita,” ujarnya.
Kedua, kata Kuntoro, Kementan akan mendorong semua elemen terutama pemerintah daerah dan BUMN untuk serius mengembangkan peternakan sapi. Model pengembangan kawasan sapi tidak di semua provinsi. Namun dengan fokus pada beberapa provinsi yang menjadi sentra produksi sehingga upaya peningkatan produksi daging dalam negeri benar-benar dilakukan dengan fokus.
“Jika pengembangan sapi dilakukan di 34 provinsi, itu menjadi tidak fokus. Karena itu, strateginya dengan fokus misal pada 10 provinsi pusat pengembangan sapi. Tetapi memang itu menjadi kekuatan real dan menjadi percontohan pengembangan sapi di Indonesia,” demikian arahan Mentan sebutnya.
“Untuk daerah lainnya, Kementan akan menjadikan sentra produksi komoditas lainnya seperti jagung atau difokuskan ke komoditas lain sesuai keunggulan daerah dan kawasan pengembangannya,” tambahnya.
Ketiga, Mentan SYL minta upaya meningkatkan populasi sapi pun bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem integrasi dengan sawit. Lahan sawit untuk integrasi dengan pengembangan sapi itu baru difungsikan sekitar 0,9%. Padahal potensi lahan sawit untuk pengembalaan sapi sangat luar biasa.
“Jika kita bisa isi 20% dari lahan sawit yang ada, maka akan selesai semua masalah daging sapi kita. Dalam waktu singkat kementan akan melakukan kontak dengan para pimpinan daerah, bupati, gubernur, dan mantan-mantan gubernurnya untuk dijadikan advisor dalam menyukseskan program integrasi sawit-sapi ini,” tutur Kuntoro.
Keempat Kepala Biro Humas menyampaikan bahwa Mentan SYL menegaskan bahwa membangun pertanian khususnya mewujudkan swasembada daging sapi adalah tanggung bersama. Tanggung jawab gubernur, bupati, dan semua pemerintah daerah dan para pelaku usaha, sehingga semuanya harus bersinergi.
“Oleh karena itu, diplomasi pertanian sangat penting dengan eksternal kementan. Koordinasi dengan swasta, pemerintah daerah dan stakeholder lain sangat penting. Untuk kepetingan rakyat harus bisa bekerjasama dan berkoordinasi di lapangan,” jelasnya.
“Terakhir, Mentan Syahrul mengingatkan bahwa swasembada pangan khususnya daging dapat diwujudkan juga dengan berorientasi bisnis dan harus memikirkan pasar. Selama ini swasembada sulit dicapai atau tidak jalan karena tidak memikirkan pasar. Kita sering hanya memikirkan budidaya atau onfarm-nya saja tanpa memikirkan bisnisnya,” tutup Kuntoro. (RO/OL-10)
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Bali Safari & Marine Park, salah satu taman safari terbesar di Indonesia, secara rutin mengadakan acara yang dikenal sebagai ‘Hari Harimau’ untuk menghormati dan menyelamatkan harimau.
Program Beasiswa The Future Leader (TFL) menawarkan beasiswa penuh untuk Magister Manajemen di PPM School of Management, yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu manajemen.
pengorbanan juga bisa dilakukan di lingkup yang paling kecil mulai dari level keluarga bahkan hingga rela berkorban demi bangsa dan negara.
Stok hewan kurban di Sulsel sangat mencukupi tahun ini, dengan ketersediaan sapi, kerbau, dan kambing jauh melebihi kebutuhan masyarakat.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyalurkan 403 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
Praktik gelonggongan sangat menyiksa hewan dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan serta syariat penyembelihan dalam Islam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved