Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Pertanian bertekad untuk terus mendorong pengembangan komoditas pangan lokal yang menjadi unggulan sejumlah daerah di Tanah Air.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi saat menghadiri perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di Sulawesi Tenggara.
Ia mengungkapkan ada banyak sumber pangan potensial yang selama ini belum digarap secara maksimal. Salah satunya adalah sagu.
Baca juga: Kementan-Pemprov Sultra Kembangkan Industri Pangan
"Kita memiliki lahan sagu lebih dari 5,5 juta hektare yang tersebar di berbagai provinsi. Lahan sagu kita adalah yang terbesar di dunia. Komoditas ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan," ujar Agung kepada Media Indonesia, Sabtu (2/11).
Dengan potensi tersebut, sagu dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif. Ketimbang beras, sagu mampu memproduksi lebih banyak energi dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan bebas gluten.
BKP pun telah menjalankan program Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) di 10 provinsi. Di samping sagu, komoditas yang dikembangkan bukan hanya sagu melainkan juga jagung dan ubi kayu.
"Tahun depan, PIPL akan terus dioptimalkan di beberapa wilayah lain. Sumber pangan lokal harus bisa menjadi kekuatan bagi tiap-tiap daerah di Indonesia," tuturnya. (Pra/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved