Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

BI Tawarkan Tiga Strategi Dorong Ekonomi Digital

Ihfa Firdausya
07/10/2019 13:11
BI Tawarkan Tiga Strategi Dorong Ekonomi Digital
Seorang wanita melintas di dekat logo Bank Indonesia di Gedung C Bank Indonesia (BI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat(MI/PANCA SYURKANI)

BANK Indonesia turut mendorong perkembangan ekonomi digital sebagai new source of economic growth atau sumber pertumbuhan ekonomi baru. Untuk itu, BI memiliki tiga strategi utama sistem pembayaran di era ekonomi digital.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menuturkan tiga strategi tersebut adalah menetapkan visi sistem pembayaran Indonesia 2025, mendorong peningkatan elektronifikasi transaksi pembayaran, dan mendorong program persiapan pemasaran online UMKM (on boarding UMKM) ke ekonomi digital.

"Hal tersebut dapat dicapai melalui sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan otoritas terkait dan dengan pelaku industri sehingga dapat mendukung kemajuan dan keunggulan Indonesia," ujarnya dalam seminar yang diselenggarakan IDX Channel dan Bank Indonesia dengan tema "Menuju Indonesia Unggul Melalui Keuangan Digital" pada Senin (7/10) di Jakarta, seperti dikutip dalam keterangan resmi.

Sementara itu, menurut Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono, pengambil kebijakan di Indonesia harus tepat dalam memberikan respons yang memadai dalam menghadapi disrupsi berupa perkembangan digitalisasi.

Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia Akhir September US$124,3 M

"Inisiatif-inisiatif yang sedang dilakukan Bank Indonesia disusun untuk mendukung perkembangan ekonomi digital tersebut," katanya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK Sukarela Batunanggar.

Menurutnya, pelaku industri, tekfin, dan perbankan harus adaptif dalam merespons tantangan dengan melakukan inovasi terkait ekonomi digital karena terdapat peluang berupa ruang pertumbuhan yang sangat besar.

Seminar itu dihadiri sekitar 150 orang yang merupakan praktisi perbankan, pengusaha, pemerintah, ekonom, dosen, perwakilan Penyeleggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), pelaku tekfin, dan media massa. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya