Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

2023, Unit Baru PLTU Suralaya Perkuat Pasokan Jawa Bali

 Atalya Puspa
24/9/2019 16:47
 2023, Unit Baru PLTU Suralaya Perkuat Pasokan Jawa Bali
Suasana proyek pembangunan pra- konstruksi PLTU Suralaya Unit 9 dan 10 di Suralaya, Cilegoon, Banten, beberapa waktu lalu/(ANTARA/WELIAYU REJEKI)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan untuk bisa mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya unit 9 dan 10 pada 2023 mendatang.

Direktur Operasional I PT Indonesia Power M. Hanafi Nur Rifai mengungkapkan, dengan mulai beroperasinya unit 9 dan 10, kontribusi PLTU Suralaya terhadap pasokan listrik wilayah Jawa dan Bali akan semakin tinggi.

"Pada 2023 (beroperasi). Dengan adanya dua unit baru ini PLTU akan bisa memikul beban lebih berat dan lincah," katanya di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten, Selasa (24/9).

Nantinya, PLTU Suralaya unit 9 dan 10 memiliki kapasitas 2×1000 megawatt. Dengan demikian, kapasitas PLTU Suralaya memiliki total kapasitas sebesar 5.400 megawatt. Adapun, nilai investasi unit baru PLTU Suralaya tersebut bernila Rp30 triliun-Rp40 triliun.

Dengan semakin kuatnya pasokan listrik PLTU Suralaya ke wilayah Jawa dan Bali, kejadian listrik padam (black out) pada 4 Agustus 2019 lalu tidak terulang kembali.

Baca juga: Laba PLN Semester I Capai Rp7,35 Triliun

Hanafi menambahkan, PLTU Suralaya unit 9 dan 10 mengusung teknologi baru, yakni ultra super critical. Selain itu, dua unit baru tersebut dilengkapi dengan flew gas desulfurization (FGD) yakni alat untuk mengurangi kadar emisi sulfur yang akan menciptakan efisiensi.

"Artinya kalau kita bicara, misalnya, 1 kilogram batu bara menghasilkan 1,5 kwh, dengan ultra super critic bisa 2 kwh atau 2,2 kwh. Itu bisa untuk mengurangi biaya pokok produksi," tambah Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya