Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH berencana mengucurkan subsidi bagi pengguna angkutan di berbagai kota Indonesia yang mengalami tingkat kemacetan tinggi. Tujuannya agar pengguna angkutan umum makin banyak. Dengan menggunakan skema buy the service, penumpang akan membayar tarif lebih rendah karena sebagian tarif dibayari pemerintah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp250 miliar untuk menerapkan skema tersebut.
"Kita gunakan buy the service. Jadi nanti akan mengurangi tarif yang dibayar oleh masyarakat. Mestinya Rp10 ribu, dengan ada subsidi ini jadi Rp5.000. Nah, Rp5.000 itu yang harus disubsidi, yang diberikan oleh pemda untuk diberikan kepada masing-ma-sing (operator)," kata Budi di Jakarta Convention Center, kemarin.
Budi menjelaskan buy the service pada dasarnya memberikan subsidi kepada angkutan massal khususnya bus. Pemberian subsidi tersebut akan disesuaikan antara biaya ekonomi dan daya beli masyarakat sehingga tarif bus bisa lebih murah.
Ada lima kota yang akan diuji coba, yaitu Solo, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Medan.
"Kita harapkan masif. Kalau sudah banyak, tercapailah skala ekonomis tertentu dan nanti enggak akan dikasih subsidi lagi. Subsidinya (diberikan) kepada kota yang macet sekali," ujarnya.
Mengenai teknis pemberian subsidi, Budi menyebut terdapat dua kemungkinan.
Pertama, pihaknya langsung be-kerja sama dengan pemerintah daerah untuk pemberian subsidi.
Kedua, pihaknya akan membuka tender bagi pihak swasta untuk terlibat dalam skema buy the service tersebut.
"Bisa juga nanti kita buka tender. Operator itu langsung tender sama kita. Yang penting dia mendapatkan subsidi, tetapi tarifnya kita patok pada suatu tarif yang mampu dibayar masyarakat," tandas Budi. (Ata/E-1)
Pakar mengatakan perbaikan arus lalu lintas di Jakarta bisa dilakukan tanpa harus menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk sistem baru.
WARGA menyambut antusias program spesial tarif Rp1 untuk seluruh moda transportasi umum di Jakarta, yang berlaku hanya selama satu hari, Selasa, 1 Juli 2025.
Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 (21 Maret - 11 April 2025) tercatat mengalami kenaikan 8,5%
Djoko mengatakan layanan angkutan umum hingga kawasan perumahan merupakan kata kunci mengalihkan penggunan kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum.
Solusi jangka panjang untuk menciptakan arus lalu lintas yang lancar dan aman bagi para pemudik adalah dengan menggalakkan kembali menggunakan transportasi umum seperti bus hingga kereta.
terjadi lonjakan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum hingga mencapai 4.510.256 orang. Data ini berdasarkan Harian Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Kemenhub
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved