Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Insentif Bisa Dorong Program Percepatan Mobil Listrik

Nur Aivanni
01/9/2019 18:00
Insentif Bisa Dorong Program Percepatan Mobil Listrik
Fransiscus Soerjopranoto(ANTARA FOTO/Audy Alwi)

EXECUTIVE General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menilai insentif bisa memberikan pengaruh besar pada rencana penerapan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL).

"Berbagai insentif yang mungkin dapat muncul dari Perpres No 55, tentu akan memberikan dampak positif bagi investasi," katanya kepada Media Indonesia, Minggu (1/9).

Baca juga: Jonan: Subsidi Energi kini Lebih Efisien

Hanya saja, kata dia, pemberian insentif pada KBL juga harus diimbangi dengan kesiapan pasar. Berdasarkan data pemberian insentif kepada KBL di beberapa negara, terangnya, seperti di Norwegia, Belanda, Tiongkok dan Amerika Serikat, ternyata tingkat komposisi perkembangan jumlah KBL masih tidak terlalu tinggi.

"Perpres tentu akan dapat mendorong pertumbuhan pengadaan KBL dan teknologinya, tetapi akan lebih optimal apabila pasar juga disiapkan, artinya harus ada yang memikirkan tingkat marketability. Dengan begitu, akan ada kecocokan yang tepat antara produk yang disediakan dengan kebutuhan pasar sehingga penetrasinya sempurna," tuturnya.

Berdasarkan pengalaman para Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia, kata dia, dalam kurun waktu 10 tahun ini sudah memasarkan KBL yang rata-rata berjenis HEV penetrasinya belum cukup tinggi. Itu artinya, kata dia, merupakan tantangan besar untuk mencapai target roadmap di tahun 2025 dengan optimal.

"Hingga saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 5.400 pengguna jenis kendaraan KBL di Indonesia dan ini masih cukup rendah dimana setidaknya mungkin bahkan tak sampai 1% dari total kendaraan yang ada," terangnya.

Untuk menyiapkan pasar, lanjut Soerjopranoto, ada beragam cara yang bisa dilakukan. Selain memberikan banyak informasi kepada publik, penyiapan infrastruktur pendukung dan jaringan layanan akan sedikit mengurangi kekhawatiran publik.

"Satu lagi adalah program benefit yang juga bisa menjadi pemancing sehingga akan jelas terasa perbedaan bagi pengguna KBL dan kendaraan biasa. Rasanya berbagai insentif di area hilir ini juga akan banyak membantu nantinya, sehingga tak hanya di area hulu efek positifnya, tapi lebih total," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya