Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Pemerintah tidak Ubah Direksi Bank Mandiri

Atikah Ismah Winahyu
29/8/2019 11:35
Pemerintah tidak Ubah Direksi Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (tengah) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Sulaiman A Arianto (kiri), Komisaris Utama,(ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA)

SINYAL pergantian direksi di jajaran badan usaha milik negara (BUMN) ternyata urung terlaksana. Hal itu tecermin dari hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar Bank Mandiri, kemarin.

RUPSLB Bank Mandiri menjadi RUPSLB pembuka bagi empat RUPSLB lainnya yang akan diselenggarakan dalam sepekan ke depan. Bank BTN Tbk direncanakan menggelar RUPSLB pada Kamis (29/8), kemudian Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk serta PT PGN Tbk pada Jumat (30/8), dan Bank Rakyat Indonesia Tbk pada Senin (2/9).

Hasil RUPSLB Bank Mandiri hanya mengganti jajaran komisaris. Askolani yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan diganti dengan Rionald Silaban yang merupakan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan.

Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo hanya tersenyum saat ditanyakan wartawan alasan pergantian komisaris dan tidak adanya pergantian direksi. Dengan begitu, tidak dapat disimpulkan apakah langkah ini ditempuh karena ada perintah Presiden Joko Widodo bahwa tidak boleh ada pergantian direksi BUMN sebelum pergantian kabinet.

Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan kebijakan pergantian dewan komisaris dan direksi merupakan ranah pemegang saham. Namun, pihaknya memandang pergantian ini sebagai langkah positif sebab anggota dewan komisaris yang baru dalam hal ini Rionald Silaban memiliki latar belakang yang baik.

"Latar belakangnya beliau punya experience dalam pengelolaan kebijakan moneter internasional. Ke depannya, exposure terhadap dinamika internasional sangat berdampak pada perekonomian Indonesia dan juga Bank Mandiri," jelas Agus.

Selain itu, posisi Rionald di Kementerian Keuangan saat ini dinilai sejalan dengan misi Bank Mandiri yakni mengelola dan membangun sumber daya manusia (SDM), sehingga pihaknya sangat mendukung perubahan tersebut.

Laporkan kinerja

Direktur Hubungan Kelembagaan Alexandra Askandar menjelaskan manajemen melaporkan pencapaian positif kinerja perseroan pada semester I 2019 kepada pemegang saham. Salah satu kinerja yang dilaporkan ialah terkait aspek pembiayaan, yakni penyaluran kredit Bank Mandiri yang pada akhir Juni 2019 naik 9,52% secara tahunan menjadi Rp835,1 triliun.

Capaian itu sangat berperan pada kemampuan bank membukukan laba bersih Rp13,5 triliun atau tumbuh 11,1% secara tahunan pada akhir Juni 2019.

"Kami pun berhasil mendorong saldo rata-rata baki debet kredit di Bank Mandiri untuk tumbuh 12,1% yoy selama triwulan II 2019. Kami optimistis strategi ini dapat mendukung pencapaian target kenaikan kredit 11%-12% hingga akhir tahun," ujar Alexandra.

Bank Mandiri juga berhasil menjaga kualitas pembiayaan. Hasilnya, rasio kredit bermasalah menjadi 2,59%, turun 54 basis poin dari catatan akhir Juni 2018. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak triwulan III 2015. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya