Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TREN realisasi penyerapan bahan nabati untuk campuran Biosolar atau fatty acid methyl ester (FAME) terus meningkat. Per Juli 2019, Pertamina mencatat penyerapan FAME mencapai 3,2 juta kiloliter atau 59% dari alokasi FAME pada 2019.
Sementara, realisasi penyerapan FAME pada 2018 sebesar 3,2 juta kiloliter. Dengan demikian, penyerapan FAME selama periode Januari-Juli 2019 sudah menyamai realisasi selama satu tahun 2018.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan tren realisasi penggunaan FAME dalam Biosolar meningkat seiring upaya Pertamina memasok seluruh industri dengan Biosolar sesuai regulasi.
"Pertamina selalu siap memasok kebutuhan industri dengan bahan bakar sesuai yang diperlukan," katanya dalam pernyataan resmi, Rabu (21/8).
Per 1 September 2018, implementasi program pencampuran 20% FAME ke dalam minyak Solar atau Biosolar B20 sudah diperluas ke sektor non-PSO, sehingga saat ini penjualan B20 sudah dilakukan baik pada sektor PSO maupun non-PSO.
Baca juga: Penyaluran FAME Disederhanakan Jadi 25 Titik
Pertamina, lanjut Fajriyah, kini memiliki 111 terminal BBM yang siap untuk mendistribusikan B20, sedangkan titik pencampuran FAME dilaksanakan di 29 titik pencampuran yaitu 26 terminal BBM dan tiga kilang.
"Konsumsi Biosolar terbesar ada di sektor transportasi," imbuhnya.
Sejak Mei 2019, lanjutnya, Pertamina tidak lagi melakukan impor diesel karena kebutuhan minyak Solar di dalam negeri sudah bisa dipenuhi dari hasil produksi kilang-kilang Pertamina. Untuk sektor industri, Pertamina melayani seluruh sektor industri yang membutuhkan jenis BBM diesel dengan Biosolar.
Hingga saat ini, Fajriyah menyampaikan, sektor listrik dan pertambangan adalah dua sektor terbesar yang menyerap Biosolar. Terkait dengan penerbitan Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, ia mengatakan bahwa Pertamina mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
"Sumber energi alternatif apapun, selama memang baik dan prospek untuk dikembangkan, perlu didukung pengembangannya. Kita semua berharap, ke depannya Indonesia akan memiliki lebih banyak pilihan untuk energi alternatif yang ramah lingkungan," tambahnya.
Adapun, pengembangan mobil listrik dan program B20 memiliki segmentasinya masing-masing dengan kemanfaatan yang berbeda.
Saat ini, Pertamina sudah memiliki stasiun pengisian listrik untuk umum di SPBU Kuningan, Jakarta. Di SPBU itu telah terpasang empat unit charging station dengan dua unit merupakan tipe fast charging yang mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik dalam waktu kurang dari 15 menit dan dua unit lainnya merupakan tipe normal charging.
"Itu merupakan bukti komitmen perusahaan untuk mendukung upaya pengembangan energi alternatif," tandasnya.(OL-5)
CarbonX juga bergabung dalam sesi agenda bersama panel dengan tajuk “Carbon Trade & Investment” dan “Community Development Engagement Opportunity.”
Shinta yang juga CEO Sintesa Group juga dinilai merupakan individu yang turut berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia maupun mancanegara.
Sebagai forum dialog resmi G20 yang mewakili komunitas bisnis global, B20 bertugas memformulasikan rekomendasi kebijakan atas sejumlah isu global yang selaras dengan agenda G20
Sebanyak 52 poin kesepakatan termuat dalam dokumen deklarasi yang dinamakan “G20 Bali Leaders Declaration”.
Shinta juga dengan bangga menyatakan tahun ini, 34% anggota Task Force/Action Council B20 Indonesia adalah perempuan yang menunjukkan komitmen berkelanjutan Indonesia di B20
Bali Leaders Declaration yang menonjol adalah seluruh anggota G20 berkomitmen untuk mengadopsi teknologi digital guna mendorong inovasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved