Street Food ala Indonesia Bernama Warteg

Heryadi
20/8/2019 20:05
Street Food ala Indonesia Bernama Warteg
Peluncuran Akademi Wahyoo di Jakarta, Selasa (20/8).(MI/Vidya)

KULINER Indonesia punya ciri khas tersendiri dengan keberadaan warung-warung makan tradisional, termasuk warung tegal alias warteg. Ciri tersebut punya potensi bagus untuk menjadi daya tarik wisata, seperti di luar negeri.

Namun, amat disayangkan hal itu belum tergarap dengan baik. Sejumlah pihak pun berupaya mengangkat 'kasta' warteg-warteg tersebut ke posisi yang terhormat di sektor pariwisata.

Akademi Wahyoo, misalnya, bercita-cita memajukan warung-warung makan Indonesia layaknya street food di luar negeri yang marak dikunjungi turis manca negara. Karena itu mereka menggandeng Universitas Sahid yang memang memiliki keunggulan dalam bidang pariwisata.

"Industri sudah merambat dalam segala bidang, tapi banyak yang belum terjangkau teknologi. Warteg sebagai kultur khas warga Indonesia tak kalah penting untuk dimajukan. Kehadiran Wahyoo adalah harapan baru untuk bisnis mereka," ucap CEO Wahyoo, Peter Shearer menyambut peluncuran Akademi Wahyoo di Jakarta, Selasa (20/8).

Dalam kerja sama itu, Universitas Sahid akan memberikan pelatihan kepada pemilik-pemilik warung binaan Wahyoo. Para pengusaha warteg itu akrab disapa 'Masyoo' dan 'Mbayoo'.
 
"Dengan pelatihan yang kita berikan, tidak ada lagi Masyoo atau Mbakyoo yang melayani pelanggan sambil pakai daster. Tidak ada lagi Masyoo melayani sambil pegang rokok. Pelanggan sehat, Masyoo dan Mbakyoo dapat untung," jelas Wakil Direktur Bidang III Politeknik Sahid, Asep Parantika.

Turut menggandeng Bank OCBC NISP, Wahyoo bercita-cita memajukan UMKM Indonesia yang diyakininya menyumbang 60% pekerja dalam perannya sebagai penggerak ekonomi.

Dalam program ini, OCBC NISP berperan mengedukasi Wahyoo dan Mbayoo tentang pengelolaan finansial sebagai dasar manajemen bisnis.

"Sebagai UMKM, sering mereka kurang maju karena literasi keuangan minim. Kami tertarik pada hal ini. Bank sebagai rekan masyarakat ingin memajukan pelaku UMKM," jelas Direktur Bank OCBC NISP, Mirah Wiryoatmodjo.

Lahir dari ambisinya memajukan warteg sebagai kultur kuliner khas tanah air, Peter ingin 'menyalakan Indonesia'. Baginya, segala yang bertumbuh besar, pasti berawal dari yang kecil. Tak terkecuali warteg-warteng kesayangan orang Indonesia. Siapa tahu kelak boleh terbang mendunia. (*/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya