Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli mengungkapkan bahwa perlu ada dukungan dari tingkat suku bunga. Untuk itu Bank Indonesia perlu melakukan dukungan terhadap kebijakan pemerintah melalui kebijakan suku bunga acuan (BI rate) yang lebih masuk akal. Sebab meski pemeritah sudah mengambil langkah deregulasi, namun sebagian besar merupakan kebijakan jangka menengah.
"Bank Indonesia itu terlalu konservatif, takut capital outflow dengan bunga tinggi tetapi secara tidak langsung mengorbankan pertumbuhan ekonomi. kalau BI lebih responsif maka turunkan tingkat bunga lebih lanjut, maka akan membantu ekonomi tumbuh diatas 5,3%. Terlebih dengan kebijakan revaluasi aset sebelumnya maka pertumbuhan ekonomi di yakini bisa tumbuh hingga 6% pada tahun ini," ujar Rizal.
Dalam kesempatan yang sama anggota DPR RI Komisi XI, M. Misbakhun mengutarakan bahwa BI sudah kehilangan momentumnya dengan hanya menurukan BI rate 25 basis poin. Padahal dengan turunnya BI rate paling tidak di level 7% maka akan berdampak langsung kepada percepatan pembangunan infrastruktur, terutama untuk swasta.
Terlebih lagi menurutnya proyek - proyek infrastruktur merupakan investasi jangka panjang dan lembaga keuangan akan berfikir ulang dalam memberikan pendanaan bila internal return (IR) masih sangat tinggi.
"Bila BI rate masih tetap tinggi maka akan ada switch dana dana jagka panjang seperti taspen, BPJS ketenaga kerjaan dan lainnya yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur justru malah beralih menjadi dana-dana jangka pendek dalam bentuk deposito," keluhnya.
Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengakui bahwa kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya dari pemerintah dan membutuhkan bantuan sektor swasta. Meski diakuinya saat ini hanya lembaga perbankan yang bisa melakukan drongan ke sektor swasta untuk infrastruktur sedangkan lembaga keuangan lainnya masih belum optimal dalam melakukan pembiayaan seperti pasar modal. Oleh sebab itu dirinya meminta selain kebijkan bank Indonesia dari sektor perbankan juga harus melakukan berbagai efisiensi agar dapat memberikan pembiayaan yang lebih bagi sektor infrastruktu. (Dro/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved