Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sofyan Basir Akui Pemadaman Listrik Kemarin Terparah

Melalusa Susthira K
05/8/2019 11:39
Sofyan Basir Akui Pemadaman Listrik Kemarin Terparah
Terdakwa kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, mantan Dirut PLN Sofyan Basir (memakai batik)(MI/BARY FATHAHILAH)

DIREKTUR  Utama PLN nonaktif Sofyan Basir memberi komentar pascapadamnya listrik yang melanda sebagian wilayah di Pulau Jawa, terutama di wilayah Jabodetabek, Minggu (4/8).

Ia mengamini peristiwa pemadaman listrik massal itu merupakan yang terparah dari sekian pemadaman listrik yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

"Nampaknya iya dari perjalanan ya. Memang kadang-kadang kalau bicara energi ya seperti itu, karena memang kita tidak tahu ya penyebabnya apa. Saya sendiri kan bukan ahlinya, tapi ya terus dicari mudah-mudahan sih bisa selesai dalam waktu singkat," ujar Sofyan saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta, sesaat sebelum menjalani sidang pemeriksaan saksi, Senin (5/8).

Sofyan pun enggan menjawab pertanyaan awak media terkait solusi apa yang seharusnya dilakukan PLN atas peristiwa yang hampir melumpuhkan ibukota kemarin.

Menurutnya, ia sudah tidak memiliki kewenangan lagi di PLN dan seyogyanya hal tersebut diserahkan pada direksi PLN yang menjabat saat ini.

Baca juga: PLN Siapkan Kompensasi untuk Konsumen

Sofyan juga mengaku tidak tahu menahu apa penyebab dari peristiwa padamnya listrik masal kemarin. Meski demikian, Sofyan mengungkapkan cadangan pasokan listrik tidak bermasalah dan dinilai masih memadai.

"Kalau stok sih enggak ada masalah sampai ke depan sih enggak ada masalah, cadangan sih masih ada," tukasnya.

Sofyan hanya berpesan agar PLN dapat segara menangani masalah terkait pemadaman listrik masal dengan segera, mengingat kebutuhan listrik menyangkut kepentingan masyarakat luas.

Alasan kemaslahatan bersama itu jugalah yang kemudian digunakan Sofyan untuk menyatakan penolakan bila produksi listrik kemudian diswastanisasi.

Sofyan pun berkelakar, kalau hanya demi alasan pelayanan yang lebih baik, PLN pun juga menyanggupi asalkan tarif listrik nantinya juga dinaikkan.

"Enggaklah, untuk kepentingan kalian, tarif listrik, kalau swasta kan orientasi profit, kalau PLN kan tidak, malahan sebagian kan subsidi. Pelayanan kalau PLN bisa lebih baik kalau harga tarif kalian naik juga pasti lebih baik," pungkasnya.

Pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (4/8) menyebabkan gangguan layanan transportasi umum, industri, perbankan, hingga sambungan seluler. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya