Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT Bank DKI mencatatkan kinerja positif di triwulan II 2019. Hal itu ditunjukkan dengan realisasi kredit dan pembiayaan sebesar Rp29,5 triliun per juni 2019, atau tumbuh 5,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp27,9 triliun.
Demikian disampaikan Plt Direktur Utama Bank DKI Sigit Prastowo.
Pertumbuhan kredit Bank DKI didorong kredit pada segmen UMKM yang tumbuh sebesar 18% secara tahunan, dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,3 triliun.
”Pertumbuhan kredit segmen UMKM tersebut ditopang pertumbuhan kredit mikro yang mencatatkan pertumbuhan 33,3%. Per Juni 2019, tercatat sebesar Rp843 miliar,” ujar Sigit dalam keterangan tertulisnya di Jakarta,
Selasa (30/7).
Hal itu sejalan dengan strategi Bank DKI yang menempatkan kredit ke UMKM sebagai fokus utama untuk dikembangkan. Berbagai program percepatan penyaluran kredit UMKM, khususnya kredit mikro, telah dan akan terus dilakukan hingga saat ini.
Seperti pada 25 Juli 2019, Bank DKI telah menandatangani perjanjian kredit mikro kepada 250 pewirausaha. (Uud/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved