Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Program 35 Ribu MW Disesuaikan Kebutuhan Masyarakat

Atikah Ishmah Winahyu
30/7/2019 13:30
Program 35 Ribu MW Disesuaikan Kebutuhan Masyarakat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan pemerintah berkomitmen menjalankan megaproyek 35 ribu Mega Watt (MW).

Dalam pelaksanaannya, pemerintah juga menyesuaikan perkembangan program strategis tersebut dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.

"Kita terus minta program 35 ribu MW tetap jalan. Tapi, kecepatannya berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Yang penting itu masyarakat bisa mendapat layanan listrik dari Sabang-Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote," kata Jonan dalam pernyataan resmi, Selasa (30/7).

Lebih lanjut, Jonan mengungkapkan latar belakang diluncurkannya program yang pertama kali dicanangkan pada Mei 2015 terssbut adalah untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat (accessibility). Tujuan inilah yang kemudian menjadi fokus utama Pemerintah.

"Coba bandingkan yang penting pembangkitnya apa jumlah masyarakat yang mendapatkan listrik? Kalau rakyatnya dulu, rasio elektrifikasi saat ini saja mungkin sudah 98,9%. Mudah-mudahan sampai akhir tahun sudah 99,3%," tegasnya.

Baca juga: Bertahun-tahun Warga Desa Aransina Hidup Tanpa Listrik

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Djoko Abumanan menyampaikan program 35 ribu MW terdiri dari 25 ribu MW milik Independent Power Producer (IPP) dan 10 ribu MW yang dibangun PLN.

"Lima ribu milik PLN sudah masuk (kontrak)," ungkap Djoko

Djoko mengatakan pembangkit yang dimiliki PLN di Jawa sudah terselesaikan semua kontraknya. Sementara pembangkit milik IPP dengan skala besar mulai masuk pada September mendatang, seperti PLTU Jawa 8 Cilacap dan Jawa 7 Bojonegoro.

"Rata-Rata pakai Ultra Supra Critical dengan kapasitas 1.000 MW," tuturnya.

Pembangunan pembangkit ini diharapkan mampu menopang konsumsi kebutuhan listrik masyarakat, terlebih mempersiapkan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya